Jokowi Lebih Pilih Kekuasaan Ketimbang Jadi Negarawan

- Selasa, 27 Mei 2025 | 19:45 WIB
Jokowi Lebih Pilih Kekuasaan Ketimbang Jadi Negarawan


Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi, dinilai sedang berupaya untuk tetap dekat dengan pusat kekuasaan meski sudah tak lagi menjabat.

Menurut pengamat politik Ray Rangkuti, salah satu indikasinya adalah intensitas kedatangan sejumlah tokoh politik atau masyarakat umum ke kediaman Jokowi di Solo.

“Sekarang bagaimana caranya supaya Jokowi mendekat terus kepada kekuasaan? Maka terus-menerus main isu dengan mendatangkan orang ke rumahnya,” kata Ray lewat kanal YouTube "Forum Keadilan TV", Selasa 27 Mei 2025.

Namun, ia menilai kunjungan-kunjungan tersebut belum cukup untuk membangun kekuatan politik yang solid. 

“Itu seperti taman wisata. Jadi orang fungsinya cuma selfie, setelah itu orang pergi. Tidak bisa dieskalasi jadi kekuatan politik,” paparnya.

Dalam pandangan Ray, Jokowi perlu menciptakan basis kekuatan baru agar pengaruh politiknya tetap terjaga. Salah satu opsi yang dinilai potensial adalah memimpin partai politik, seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

“Saya melihat enggak ada pilihan buat Pak Jokowi. Kalau mau tetap di lingkaran kekuasaan, ya enggak ada pilihan (selain jadi ketum partai),” tegas Ray.

Ditambahkan Ray, berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya yang memilih jalur politik kenegarawanan, Jokowi kemungkinan akan tetap aktif di dunia politik dengan pendekatan politik kekuasaan.

"Kalau dilihat dari langkah politik beliau sejak dari walikota sampai sekarang, termasuk keluarganya, beliau kelihatannya tidak mengidolakan politik negarawan,” tandasnya. 

Sumber: rmol
Foto: Presiden ke-7 RI, Joko Widodo/Istimewa

Komentar