Dalam Kasus Ijazah Jokowi, Jujurkah Polri?

- Senin, 26 Mei 2025 | 13:55 WIB
Dalam Kasus Ijazah Jokowi, Jujurkah Polri?


'Dalam Kasus Ijazah Jokowi, Jujurkah Polri?'


Oleh: Sholihin MS

Pemerhati Sosial dan Politik


Keraguan rakyat terhadap ketidakseriusan, ketidakjujuran, dan ketidakprofesionalan Polri dalam kasus keaslian ijazah Jokowi sepertinya makin terbukti.


Perkara yang sudah terang benderang tentang ketidakotentikan ijazah Jokowi — yang didukung oleh fakta, data, cerita, analisa, dan testimoni berbagai pihak, baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung — tapi polisi masih tetap berani mengeluarkan statemen kontroversial yang memastikan ijazah Jokowi itu asli. Tampaknya Polri sedang bermain api.


Sebagai lembaga penegakan hukum dan pengayom masyarakat yang sangat besar, yang telah diamanati untuk menjalankan hukum dan ketertiban secara adil dan benar, tampaknya Polri justru terjebak dalam pusaran kekuatan dan kekuasaan jahat. 


Akibatnya, Polri sering tidak jujur, tidak transparan, dan tidak profesional.


Ketidakjujuran Polri bisa dilihat dari beberapa hal berikut:


Pertama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berlaku tidak netral dan diduga telah pasang badan sebagai pelindung (kejahatan) Jokowi.


Kedua, Polri sangat tertutup dalam menangani kasus ijazah Jokowi.


Ketiga, Polri tidak mendatangkan ahli forensik dari luar institusi Polri, saksi ahli, maupun tim independen dari dalam dan luar negeri.


Keempat, Polri menutup diri dari kritikan masyarakat.


Kelima, kredibilitas para aparat Bareskrim yang menangani kasus ijazah Jokowi dipertanyakan, baik dari segi integritas, kejujuran, kredibilitas, maupun independensinya.


Beranikah Polri melakukan uji publik dengan pembuktian secara terbuka, transparan, dan melibatkan berbagai elemen yang dapat mengungkap kebenaran keaslian ijazah Jokowi?


Jika Polri tidak berani dan tidak menganggap penting uji publik, tapi sudah berani menyatakan keaslian ijazah Jokowi, maka diduga kuat Polri sengaja pasang badan demi melindungi (kejahatan) Jokowi dan menutupi kebenaran yang sesungguhnya.


Dipastikan, masyarakat tidak akan percaya pada statemen Polri, dan citra Polri akan semakin terpuruk.


Sayang sekali, institusi Polri yang begitu besar, mulia, dan menentukan banyak nasib rakyat, justru menjadi sarang kebohongan dan manipulasi. Hanya demi membela satu orang, nasib seluruh rakyat dikorbankan.


Jokowi adalah perusak bangsa dan negara; kejahatannya sudah terlalu banyak. Namun, tak ada satu pun kekuatan hukum yang mampu menyentuhnya.


Sudah saatnya institusi Polri dibersihkan sampai ke akar-akarnya, diganti dengan aparat yang bersih, berintegritas, dan berwibawa. Atau, jika memang sudah tidak mampu, sebaiknya Polri dibubarkan saja. ***

Komentar