Prabowo ke Perusahaan China: Terima Kasih Telah Ciptakan Lapangan Kerja di Indonesia!

- Minggu, 25 Mei 2025 | 15:10 WIB
Prabowo ke Perusahaan China: Terima Kasih Telah Ciptakan Lapangan Kerja di Indonesia!




GELORA.ME - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada perusahaan-perusahaan asal China yang telah berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya melalui penciptaan lapangan kerja dan transfer teknologi.


Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo dalam pidatonya saat menghadiri Indonesia-China Business Reception 2025 yang digelar di Jakarta, Sabtu (24/5/2025) malam.


Acara tersebut dihadiri oleh para pelaku usaha dari kedua negara serta sejumlah pejabat tinggi pemerintah.


“Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok yang telah berpartisipasi dalam ekonomi kita, menciptakan lapangan kerja, melakukan transfer teknologi, membangun kepercayaan di antara semua dunia usaha, terutama di Tanah Air kita,” ujar Presiden Prabowo.


Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan bahwa Tiongkok saat ini merupakan mitra dagang terbesar Indonesia, dengan nilai perdagangan yang telah melampaui 130 miliar dolar AS setiap tahunnya.


Ia juga menyebut bahwa China merupakan mitra yang sangat penting dalam pengembangan industri dan teknologi nasional.


Presiden menyoroti sejumlah proyek besar hasil kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok, seperti kereta cepat Jakarta-Bandung, pembangunan kawasan industri, hingga program hilirisasi nikel yang dinilai telah berjalan dengan sukses.


“Perusahaan-perusahaan Tiongkok telah menjalankan proyek-proyek besar yang sangat berhasil,” ujar dia.


Prabowo juga mengapresiasi keterbukaan perusahaan-perusahaan asal Tiongkok dalam memahami kondisi dan kebutuhan di Indonesia.


Ia mengatakan, banyak pelaku usaha asal China menunjukkan komitmen tinggi untuk menyesuaikan diri dengan situasi lokal dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.


“Saya melihat komitmen mereka, saya melihat keinginan mereka untuk menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi di Indonesia. Mereka sangat terbuka untuk mendengarkan kesulitan-kesulitan kita dan kepentingan-kepentingan kita,” ucap Prabowo.


Lebih jauh, Presiden menyatakan bahwa hubungan ekonomi yang semakin kuat antara Indonesia dan Tiongkok seharusnya menjadi fondasi bagi persahabatan yang lebih dalam di berbagai bidang, tidak hanya sebatas perdagangan dan investasi.


“Kita akan melangkah lebih yakin lagi di masa yang akan datang. Janganlah hubungan kita terbatas pada hubungan ekonomi, kita juga harus mencapai persahabatan yang lebih mendalam,” pungkas dia.


Prabowo: Kita Melihat Tiongkok Membela Palestina, Sungguh Membanggakan!


Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa hormat dan apresiasinya kepada pemerintah China karena dinilai membela negara-negara berkembang dan rakyat-rakyat yang masih tertindas, termasuk Palestina.


Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya di Indonesia-China Business Reception 2025 yang digelar di Jakarta, Sabtu (24/5/2025) malam.


Di hadapan para pengusaha dan pejabat dari kedua negara, Prabowo menekankan bahwa dukungan China terhadap perjuangan rakyat Palestina merupakan sikap yang membanggakan.


"Sampai hari ini, kita melihat kepemimpinan Tiongkok, khususnya dalam membela rakyat Palestina, sungguh membanggakan bagi kita semua," kata Prabowo.


“Dari hati saya, atas nama pribadi saya, dan atas nama rakyat Indonesia, kami sampaikan hormat kami kepada kepemimpinan Republik Rakyat Tiongkok dalam membela rakyat-rakyat yang tertindas di seluruh dunia,” tambah Prabowo.


Ia menegaskan bahwa dukungan China terhadap rakyat Palestina bukanlah sikap yang baru muncul belakangan, melainkan telah menjadi bagian dari konsistensi panjang negara tersebut dalam melawan ketidakadilan global.


“Konsisten melawan penindasan, melawan imperialisme, kolonialisme, dan apartheid,” kata Prabowo.


Prabowo juga menyoroti bagaimana China tetap menunjukkan solidaritas terhadap perjuangan kemerdekaan berbagai negara, bahkan ketika Tiongkok sendiri masih dalam proses membangun ekonominya.


"Bukan pada saat sekarang pada saat Tiongkok sudah kuat ekonominya, waktu Tiongkok masih juga membangun, Tiongkok tetap membela perjuangan gerakan-gerakan pembebasan di mana pun," ujar dia.


Sumber: Kompas

Komentar