Hotman Paris memberikan sindiran keras terhadap pengamat politik Tanah Air,
    Rocky Gerung.
  
  
    Pengacara berdarah Batak tersebut geram lantaran Rocky Gerung mengkritik
    kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terkait solusi penanganan
    anak-anak bermasalah.
  
  
    Gagasan Dedi Mulyadi tersebut adalah mengirim anak-anak bermasalah ke barak
    militer guna mendapatkan pembinaan kedisiplinan.
  
  
    Namun, ide ini mendapat kritik tajam dari Rocky Gerung, seorang pengamat
    politik yang dikenal dengan retorika filsafatnya.
  
  
    Rocky Gerung menyebut bahwa ide mengirim anak ke barak militer adalah
    pemikiran dangkal.
  
  
    Menurutnya cara tersebut tidak efektif karena hanya bisa untuk
    mendisiplinkan tubuh seseorang, bukan pikiran.
  
  
    “Kirim anak ke barak itu dangkal. Barak itu didisiplinkan tubuhnya,” kata
    Rocky Gerung dalam program Indonesia Lawyers Club yang tayang pada Kamis, 22
    Mei 2025.
  
  
    Tak sampai di situ, Rocky Gerung juga mengaitkan pernyataannya dengan konsep
    pemikiran dari filsuf terkenal asal Prancis.
  
  
    Rocky menyebut bahwa pendekatan barak hanya mampu mempengaruhi fisik, bukan
    pikiran dan kesadaran.
  
  
    “Kalau kita belajar teori-teori discipline society oleh Michel Foucault
    misalnya, fungsi barak militer mendisiplinkan tubuh, bukan mengajak orang
    berpikir,” katanya.
  
  Rocky Gerung (Instagram)
  
    Pernyataan Rocky Gerung itu rupanya memancing reaksi keras dari pengacara
    kondang Hotman Paris.
  
  
    Melalui media sosial, Hotman menyampaikan kekesalannya dan secara terbuka
    mendukung langkah Dedi Mulyadi.
  
  
    Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, pengacara nyentrik itu
    menyebut bahwa Rocky Gerung cuma bisa bicara tanpa mampu mewujudkan sesuatu
    yang nyata.
  
  
    “Hotman dukung KDM! Apa prestasi Rocky Gerung? Hanya omon-omon, karya nyata
    mana? Karier? Harta? Bantu orang? Nafkahin orang? Bantu rakyat? Semua nol
    besar!” kata Hotman dikutip pada Sabtu, 24 Mei 2025.
  
  
    Tak hanya meragukan kontribusi Rocky, Hotman juga menyindir bahwa akademisi
    itu hanya bisa menghafal teori-teori filsafat saat debat.
  
  
    Ia juga menuding bahwa Rocky hanya mengandalkan honor sebagai narasumber
    televisi tanpa bisa menghasilkan karya produktif.
  
  
    “Rocky hanya mampu hafal teori filsafat tapi tidak mampu mewujudkan dalam
    karya nyata yang menghasilkan,” kata Hotman.
  
  
    “Cari nafkah dari honor narsum TV dengan hafalin teori-teori filsafat!”
    lanjutnya.
  
  Dedi Mulyadi (YouTube)
  
    Pengacara yang berseteru dengan Razman Arif Nasution itu juga mengatakan
    bahwa Rocky Gerung kebih cocok dikirim ke barak militer.
  
  
    “Rocky yang cocok dikirim ke barak militer agar tubuh dan mulutnya
    disiplin,” kata Hotman.
  
  
    Hotman menilai bahwa seseorang biasanya dianggap berpikiran normal dan
    berprestasi apabila mampu menerapkan teori ke dalam bentuk nyata.
  
  
    “Orang berotak normal dan berprestasi adalah orang yang mampu menerapkan
    teori menghasilkan manfaat bagi manusia terutama keluarganya, tanpa hasil
    nyata, maka otaknya tidak berfungsi normal,” kata Hotman.
  
  
    Unggahan Hotman tersebut turut mendapatkan sorotan dari warganet.
  
  
    “Rocky ini hanya jago berdialektika. Siapapun yang berdebat dengannya pasti
    akan kalah. Cocok untuk akademisi, motivator, dan lomba pidato. Tapi kalau
    urusan kerja dan action mah ‘nol”,” kata akun @riang***
  
  
    “Rocky terlalu banyak bicara, tapi kerja nol,” kata akun @kidu***
  
  
    “Mantap bang Hotman to the point, langsung kena yang suka omon-omon” ujar
    akun @mina***
  
  
    “Emang sotoy RG, kayak orang udah paling bener aja, coba contohkan dan
    lakukan dengan nyata, bukan hanya teori dan teori,” komen akun @nana***
  
  
    Sementara itu, Dedi Mulyadi melalui akun Instagram pribadinya juga terlihat
    mengomentari soal gagasannya yang disebut dangkal.
  
  
    Ia mengaku tak masalah disebut dangkal, selagi ia masih bisa menghasilkan
    sesuatu yang bermanfaat.
  
  
    “Saya memilih menjadi orang yang berpikiran dangkal, tapi melahirkan
    hamparan tanaman. Daripada mengaku pikirannya dalam, hanya membuat orang
    tenggelam,” kata Dedi Mulyadi
  
  
    Sumber:
    suara
  
  
    Foto: Kolase Hotman Paris - Rocky Gerung/Net
  
   
                         
                                


 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Wapres Gibran Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas, Ajak Masyarakat Ikuti Program CKG
Perampok dari Lampung Dihajar Massa Usai Gasak Perhiasan Nenek 75 Tahun di Brebes
3 Jalur Alternatif Bengkulu ke Padang 2024: Rute Tercepat & Paling Aman
KPK Percepat Penyelidikan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Imbau Pihak Terkait Kooperatif