GELORA.ME - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dicurigai pasang badan untuk melindungi mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi terkait ijazahnya yang diduga palsu.
Pasalnya, jika ijazah itu palsu, dampaknya akan sangat luar biasa, tak hanya bagi Jokowi sendiri, tetapi juga bagi Indonesia.
Namun, seperti telah diduga, pada Kamis (22/5/2025) Bareskrim Polri mengumumkan bahwa ijazah Jokowi asli, dan menghentikan penyelidikan atas laporan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) terkait ijazah tersebut.
"Publik menganggap Sigit sebagai Kapolri, pasang badan untuk membela Jokowi dalam kasus Ijazahnya yang diduga palsu, karena balas jasa sejak dari Kapolresta di Solo hingga menjadi ajudan Jokowi dan kemudian diangkat Jokowi sebagai Kapolri," kata Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu, Muslim Arbi, Jumat (23/5/2025).
Pun, Muslim khawatir jika asumsi ini benar, maka Polisi dijadikan tameng, baik atas inisiatif Sigit sendiri atau atas 'perintah: Jokowi, sehingga kepolisian semakin tidak mendapat kepercayaan publik, dan integritasnya semakin tergerus di mata publik.
Ia mempertanyakan, jika memang Bareskrim menyatakan ijazah Jokowi yang diterbitkan Universitas Gajah Mada (UGM) asli, mengapa Jokowi tidak berani menunjukkannya secara langsung kepada publik?
Bahkan ketika ditunjukkan kepada wartawan pada 16 April 2025, saat TPUA menyambangi rumahnya di Solo, Jokowi melarang wartawan memotret ijazah itu.
"Kalau asli kenapa tidak berani tunjukkan ke publik?" kata Muslim.
Ia meyakini, meski Bareskrim menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli, akan tetapi publik tidak akan percaya, karena ijazah itu ternyata sama dengan yang dipublikasikan politisi PSI Dian Sandi Utama melalui akun X-nya yang telah dianalisa Pakar Telematika Roy Suryo dan Pakar Digital Forensik Rismon Hasiholan Sianipar, dan ditengarai palsu.
Tak hanya dari aspek jenis huruf yang menggunakan Times New Romans yang baru dirilis tahun 1992, akan tetapi ketika foto di ijazah itu dianalisa dengan menggunakan beberapa software, foto itu tidak cocok dengan foto Jokowi, dan lebih cocok dengan foto saudaranya, Dumatno Budi Utomo.
Selain itu, kata Muslim, selama ini Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang suka berbohong dan ingkar janji.
"Pada saat persidangan soal gugatan ijazahnya di PN Jakarta Pusat dan PN.Solo, Jokowi tidak pernah hadir dan ijazahnya pun tidak pernah diperlihatkan meski selalu diminta," katanya.
Inilah Alasan Roy Suryo Tetap Ragu Meski Bareskrim Polri Menyatakan Ijazah Jokowi Asli
Kontroversi seputar keaslian ijazah Presiden ke 7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) kembali memanas.
Meskipun Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah menyatakan ijazah Jokowi, orang nomor satu di Indonesia itu otentik dan identik dengan milik tiga rekan seangkatannya di Universitas Gadjah Mada (UGM), pakar telematika Roy Suryo tetap menyuarakan keraguannya.
Menurut Roy Suryo, langkah Bareskrim yang tidak menunjukkan ijazah asli Jokowi justru mempertanyakan hasil penyelidikan dan bahkan diklaim menjatuhkan citra Mabes Polri di mata publik.
"Mostly pendapat publik malah jadi meragukan hasil tersebut dan menjatuhkan citra Mabes Polri, apalagi ijazah aslinya juga tidak ditunjukkan," ujar Roy Suryo, Jumat, 23 Mei 2025.
Roy Suryo juga menyoroti hasil uji laboratorium Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.
Ia berpendapat bahwa hasil tersebut belum final dan meragukan pernyataan Bareskrim yang hanya menyebut ijazah Jokowi 'identik dan otentik'.
"Silakan bisa disimak berbagai statement saya di ruang publik sebelumnya bahwa hasil Puslabfor Mabes Polri ini belum final.''
''Hanya merupakan satu bagian proses pembuktian dan tidak merupakan hasil otentik, hanya identik, di mana sampel identifikasinya juga tidak transparan," imbuhnya.
Sumber: MonitorIndonesia
Artikel Terkait
Politisi PSI Sebut Gibran Wapres Terbaik, Ray Rangkuti Lempar Sarkas: Enggak Terbaik Dunia Sekalian
Mengapa Rocky Gerung Menyebut Kang Dedi Mulyadi Sebagai King Dedi Mulyono? Ini Alasannya
Polda Metro Usut Lahan BMKG Diduga Dikuasai GRIB Jaya
Baru Jabat 7 Bulan, Pujian Gibran Wapres Terbaik Terlalu Dini