Presiden RI Prabowo Subianto, menyampaikan pesan tegas soal pentingnya perubahan sikap dan cara kerja aparatur negara dalam menghadapi dinamika global. 
Dalam pidatonya di Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention dan Exhibition (Convex) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten, pada Rabu, 21 Mei 2025, Prabowo menyoroti urgensi kecepatan kerja dan efisiensi regulasi demi kepentingan rakyat.
"Dunia berubah, yang lamban, yang males, yang punya pemikiran-pemikiran aneh-aneh harus pinggir, dan kita akan pinggirkan. Kita akan pinggirkan mereka-mereka yang tidak bekerja dengan baik," ujar Prabowo dengan tegas.
Menurut Prabowo, saat ini Indonesia tidak bisa lagi bertahan dengan pola pikir birokrasi lama yang menyulitkan masyarakat dan pelaku usaha. Ia menyebutkan bahwa negara harus beradaptasi dengan kebutuhan zaman dan tuntutan rakyat yang ingin hasil nyata dan cepat.
"Saya ulangi, sederhanakan regulasi. Ini ada kecenderungan, tidak hanya di Indonesia, tapi Indonesia ahlinya, ahli membuat regulasi yang demikian sulit untuk kita sendiri. Ini harus kita kurangi," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pejabat-pejabat yang tidak bersedia menyederhanakan regulasi akan diganti. Prabowo membuka peluang bagi generasi muda untuk mengambil alih posisi strategis jika pejabat saat ini tidak mampu bekerja secara optimal.
"Banyak anak-anak muda yang nunggu diberi kesempatan. Saya minta dirubah budaya: kalau bisa dibikin susah, kenapa dibikin gampang. Rubah cara berpikir seperti itu. Cara berpikir seperti itu tidak boleh lagi kita biarkan di Republik kita yang kita cintai ini, saudara-saudara," serunya.
Sumber: rmol
Foto: Presiden Prabowo Subianto/RMOL
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Golden Dome AS Tak Berkutik: Pakar Beberkan Alasan Rudal Nuklir Burevestnik Rusia Tak Terkalahkan
Demo Toba PKL Tuntut Klarifikasi Pendeta Victor Tinambunan, Bupati Turun Tangan
3 Tersangka Penipuan Trading Kripto Rugikan Korban Rp 3 Miliar, Ini Modusnya
Kuota Perempuan di DPR Meningkat: Dukung 30% Keterwakilan Perempuan di Parlemen