Pengusaha Es Krim Ben & Jerry’s Dibekuk Polisi Gara-Gara Bela Gaza di Sidang Senat

- Kamis, 15 Mei 2025 | 10:20 WIB
Pengusaha Es Krim Ben & Jerry’s Dibekuk Polisi Gara-Gara Bela Gaza di Sidang Senat


Polisi mengamankan Ben Cohen, salah satu pendiri es krim Ben & Jerry's, karena dianggap mengganggu sidang Senat setelah memprotes bantuan militer AS ke Israel dan kondisi kemanusiaan yang memburuk di Gaza pada Rabu, 14 Mei 2025 waktu setempat.

Dikutip dari Bloomberg, Cohen dikeluarkan dari ruang sidang Komite Kesehatan, Pendidikan, Perburuhan, dan Pensiun Senat saat Menteri Kesehatan Robert F. Kennedy Jr. memberikan kesaksian.

“Kalian membunuh anak-anak miskin di Gaza dan membayarnya dengan memotong anggaran kesehatan anak-anak di sini,” teriak Cohen, sebelum dibawa keluar oleh polisi dengan tangan diborgol di belakang.

Saat digiring keluar, Cohen juga sempat meneriakkan, “Biarkan makanan masuk ke Gaza,” seperti terlihat dalam video yang diunggah di internet.

Pihak Kepolisian Capitol menyatakan bahwa Cohen didakwa berdasarkan undang-undang setempat yang melarang gangguan atau keributan di ruang publik. Biasanya, pasal ini digunakan dalam kasus aksi protes damai di ibu kota.

Selain Cohen, enam demonstran lainnya juga ditangkap, dan beberapa menghadapi dakwaan lebih berat, termasuk karena menyerang petugas.

Cohen dikenal sebagai aktivis sosial progresif. Ia mendirikan Ben & Jerry's bersama Jerry Greenfield pada 1978. Merek es krim asal Vermont itu dikenal karena rasa-rasa unik dan pandangan politiknya yang lantang.

Saat ini, Ben & Jerry’s sedang berseteru secara hukum dengan perusahaan induknya, Unilever. Dalam gugatan yang diajukan Maret lalu, mereka menuduh Unilever telah memecat CEO David Stever karena perbedaan pandangan mengenai seberapa vokal perusahaan dalam menyuarakan isu-isu politik.

Sumber: rmol
Foto: Ben Cohen saat diamankan Kepolisian Capitol/Tangkapan layar RMOL

Komentar