GELORA.ME - Konklaf Vatikan 2025 menjadi sorotan dunia, seiring munculnya daftar kandidat pengganti Paus Fransiskus.
Siapa saja nama-nama kardinal yang disebut-sebut paling berpeluang memimpin Gereja Katolik selanjutnya?
Kini, setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025, perhatian global pun tertuju ke Kapel Sistina, Vatikan.
Pada 7 Mei 2025 mendatang, konklaf ritual dilakukan secara tertutup untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik akan dimulai.
Meski prosesnya berlangsung sangat rahasia dan tanpa sistem pencalonan resmi, publik dan media tetap aktif meramalkan sosok yang berpeluang menggantikan Paus Fransiskus, pemimpin 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Dalam pusaran spekulasi ini, muncul daftar kandidat pengganti Paus Fransiskus atau yang disebut juga sebagai papabili, istilah dalam bahasa Latin yang merujuk pada kardinal yang dipandang layak menjadi paus.
Proses Pemilihan yang Misterius namun Terstruktur
Konklaf, dari kata Latin cum clave (terkunci), memang selalu menarik perhatian karena sifatnya yang sepenuhnya tertutup dari dunia luar.
Para kardinal elektor sebanyak 135 orang dari total 252 kardinal yang akan dikunci di Kapel Sistina tanpa akses komunikasi eksternal.
Mereka akan memberikan suara sebanyak empat kali sehari, dua kali pagi dan dua kali siang, sampai satu kandidat memperoleh minimal dua pertiga suara.
“Lama berlangsungnya konklaf tidak bisa ditentukan, bisa cepat selesai dan juga bisa berlangsung lama. Ini tergantung apakah akan segera ada yang memperoleh dukungan 2/3 jumlah kardinal elektor atau tidak,” tulis keterangan KBRI Takhta Suci, dikutip Selasa (29/4/2025).
Dari 135 kardinal elektor tersebut, 110 adalah orang-orang yang diangkat oleh Paus Fransiskus sendiri, yang artinya mereka cenderung memiliki pandangan teologis dan pastoral yang sejalan dengan sang paus sebelumnya.
12 Nama Daftar Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus
Meski tidak ada jaminan, media internasional dan pengamat Vatikan telah menyusun nama-nama yang paling mungkin muncul sebagai paus baru. Berikut adalah daftar 12 kandidat paus yang disebut-sebut paling kuat atau papabili:
- Kardinal Matteo Zuppi (Italia) – Uskup Agung Bologna, dikenal progresif dan dekat dengan gerakan Sant'Egidio yang fokus pada perdamaian dan dialog antaragama.
- Kardinal Luis Antonio Tagle (Filipina) – Pro-Prefect untuk Evangelisasi, populer di Asia dan sering disebut sebagai “Fransiskus dari Timur.”
- Kardinal Pietro Parolin (Italia) – Sekretaris Negara Vatikan, diplomat ulung dengan pengalaman internasional luas.
- Kardinal Robert Sarah (Guinea) – Konservatif tegas dari Afrika Barat, dikenal atas pandangannya yang tradisional.
- Kardinal Malcolm Ranjith (Sri Lanka) – Uskup Agung Kolombo, vokal dalam isu-isu keadilan sosial dan perdamaian di Asia Selatan.
- Kardinal Angelo Bagnasco (Italia) – Uskup Agung Emeritus Genoa, seorang teolog berpengaruh di Eropa.
- Kardinal Pierbattista Pizzaballa (Yerusalem) – Patriark Latin Jerusalem, berpengalaman dalam dialog antaragama di Timur Tengah.
- Kardinal Peter Erdo (Hongaria) – Uskup Agung Esztergom-Budapest, figur penting dari Eropa Tengah.
- Kardinal Willem Eijk (Belanda) – Uskup Agung Utrecht, dikenal sebagai intelektual Katolik dengan pandangan konservatif.
- Kardinal Anders Arborelius (Swedia) – Uskup Stockholm, paus potensial pertama dari Skandinavia.
- Kardinal Charles Bo (Myanmar) – Uskup Agung Yangon, dikenal karena advokasinya terhadap hak asasi manusia.
- Kardinal Jean-Marc Aveline (Perancis) – Uskup Agung Marseille, dengan fokus pada integrasi dan imigrasi.
Sejarah menunjukkan bahwa paus terpilih sering kali bukan dari deretan nama teratas.
Jorge Mario Bergoglio, misalnya, tidak termasuk kandidat utama saat konklaf 2013, namun justru menjadi Paus Fransiskus yang revolusioner.
Artinya, peluang tetap terbuka bagi nama-nama lain di luar daftar di atas, termasuk Ignatius Kardinal Suharyo dari Indonesia yang turut serta sebagai kardinal elektor.
Sumber: akurat
Artikel Terkait
Hercules Ngamuk Sebut Sutiyoso Bau Tanah karena Ormas Disebut Preman hingga Pakaiannya Mirip TNI
Refly Harun: Putusan MK Soal UU ITE Membangun Demokrasi
Panglima TNI Ganti Letjen Kunto, Putra Try Sutrisno dari Pangkogabwilhan I
Minta MPR Kaji soal Desakan Ganti Wapres Gibran, Legislator PDIP: Jangan Alergi Dulu