Farhan Mas Batik yang Viral Ternyata Mantan Penipu di Perusahaan Judol Filipina

- Rabu, 30 April 2025 | 08:20 WIB
Farhan Mas Batik yang Viral Ternyata Mantan Penipu di Perusahaan Judol Filipina


Farhan Schumaher Myciello, sosok viral dari akun TikTok @72Batik yang dikenal lewat live berjualan batik dengan penampilan sopan dan memesona, ternyata menyimpan masa lalu kelam.

Saat tampil di podcast bersama Kasisolusi, Farhan mengaku pernah menjadi penipu di perusahaan judi online ilegal (judol) di Filipina.

Dia bercerita, temannya mengaku bekerja di Filipina dengan gaji yang menggiurkan. Tanpa banyak pertimbangan, Farhan tertarik.

"Dia bilang (kerja jadi) admin telekomunikasi, segala macam gitu. Terus aku nanya tuh, ‘Emang kamu di sana gaji berapa?’" kata Farhan seperti dikutip pada Selasa, 29 April 2025.

"Dia bilang 15 (juta) sebulan itu sudah sama asrama, makan dua kali. Jadi ibaratnya, lo keluar duit cuma buat senang-senang, jajan," lanjutnya.


Farhan Schumaher Myciello. (TikTok)

Tanpa sepengetahuan keluarga, Farhan mengurus keberangkatannya sendiri. Ia baru memberi tahu keluarga satu hari sebelum terbang.

"Aku sama sekali nggak ngabarin orangtua dan keluarga. Semua proses aku sendiri, diam-diam, karena bakal nggak diizinini kan, lebih tepatnya, udah lah di sini aja," tuturnya.

Namun, perasaannya mulai tidak enak begitu tiba di Filipina. Dia dan rekan-rekannya dijemput lalu dikumpulkan di kawasan seperti kompleks tertutup yang terdiri dari empat gedung.

"Sampai sana tuh, feeling nggak enaknya pas udah dijemput. Kita dijemput pakai travel, nanti data diri kita dikumpulin satu-satu," ungkapnya.

Di hari pertama bekerja, pemuda kelahiran 2000 asal Solo ini langsung menyadari ada yang salah.

"H 1 kerja, aku tahu, oh ini udah pasti nggak halal. Indikasinya nggak halal itu kita berpura-pura menjadi seseorang yang bukan kita," ujarnya.

Ketika mencoba mundur, dia mendapat ancaman bahwa paspornya telah disita dan harus membayar uang tebusan.

"Dia bilang, lo nggak bisa cabut, paspor dan data diri lo udah dikumpulin sama admin, kalaupun lo mau nebus, lo harus bayar. Dan pada saat itu tuh Rp 25 juta per orang," tuturnya lebih lanjut.

Karena malu dan takut, Farhan akhirnya terpaksa bertahan dan menjalani pekerjaan tersebut.

"Kita dapat database nomor, market kita Australia. Kita dapat puluhan ribu nomor dari hacker. Nah kita spam satu-satu dengan modus bahwa aku salah nomor," cerita Farhan.


"Akhirnya kita minta maaf, segala macam. Lalu kenalan, kita pura-pura sebagai cewek," sambungnya.

Dia mengaku mereka biasa mengambil gambar dari selebgram Cina atau Korea, lalu memalsukan identitas. Bahkan story mereka digunakan untuk memperkuat ilusi.

"Kita pakai segala sesuatu yang ada di sosmednya. Misal dia upload story, kita ambil buat dijadiin PAP kalau hubungannya udah dalam," ungkap Farhan.

Jika korban sudah percaya, mereka akan diarahkan ke platform palsu.

"Kita usahain mereka sampai pinjam online. Kalau (target) minta video call, kita alasan punya pengalaman buruk sama mantan," ujarnya.

Farhan menjalani pekerjaan ini selama enam bulan, dan sempat digerebek. Namun, penggerebekan itu ternyata hanya bertujuan meminta uang kepada bos mereka.

"Mereka itu sebenarnya tidak mau menangkap kita, mereka hanya mencari cari bos buat minta duit. Jadi di sana itu sebenarnya ilegal, tapi legal karena (polisinya) cari duit," jelasnya.

Farhan akhirnya bisa melarikan diri setelah izin salat Idul Fitri.

"Berhasil keluar karena aku izin salat Ied tahun 2022, terus kabur. Paspor ditahan, kita minta tolong KBRI bikin paspor sementara," pungkasnya.

Kini, Farhan dikenal publik sebagai host TikTok 72Batik yang sopan dan berkarisma. Dia mengaku baru bekerja di sana belum genap satu bulan.

Saat tampil di live, Farhan biasa mengenakan beragam kain dan kemeja batik. Pesonanya menarik perhatian banyak penonton wanita yang terpukau oleh pembawaannya.

Meski sempat terjerumus dalam dunia gelap penipuan, Farhan kini memilih jalan yang lebih baik dan halal.

Sumber: suara
Foto: Farhan Mas Batik Viral Ternyata Mantan Penipu di Perusahaan Judol Filipina [YouTube]

Komentar