Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo dianggap seperti air dan minyak yang sulit untuk disatukan.
Menurut Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, Jokowi dan Megawati seperti air dan minyak yang tidak mungkin untuk disatukan. 
Untuk itu, hal tersebut menjadi beban berat bagi Presiden Prabowo Subianto dalam mendamaikan keduanya.
"Prabowo saya kira sulit sekali untuk menyatukan Mega dan Jokowi, kedua-duanya sama-sama ‘kepala batu’ yang sulit untuk disatukan," kata Saiful kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Minggu, 6 April 2025.
Dengan tidak menyatunya Jokowi dan Megawati kata akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, tentu akan merugikan Prabowo.
"Hal itu dikarenakan di satu sisi berutang budi ke Jokowi yang telah ikut membantu untuk menyukseskan pada Pilpres 2024 yang lalu, namun di sisi yang lain Prabowo membutuhkan Mega untuk mendukung dan memaksimalkan program-program pemerintahannya," pungkas Saiful. 
Sumber: rmol
Foto: Kolase Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo/RMOL
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG
Bestari Barus Buka Suara Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ini Alasan Kontroversialnya