GELORA.ME - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak merasa perlu meminta maaf kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump setelah perdebatan sengit di Gedung Putih.
"Tidak (meminta maaf). Saya menghormati presiden, dan saya menghormati rakyat Amerika, dan saya pikir kita harus sangat terbuka dan sangat jujur, dan saya tidak yakin bahwa kita melakukan sesuatu yang buruk," kata Zelensky, dalam wawancara dengan Bret Baier dari Fox News, seusai insiden tersebut.
"Dengan segala rasa hormat terhadap demokrasi dan media yang bebas, saya pikir beberapa hal harus kita bahas di luar media," ucapnya lagi.
Direktur komunikasi Gedung Putih Steven Cheung mengatakan kepada wartawan di Air Force One bahwa Trump mendengar ucapan Zelensky tersebut.
"Ya," Cheung menjawab pertanyaan tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Insiden pengusiran Zelensky terjadi Ruang Oval, Gedung Putih pada Jumat (28/2), ketika kedua pemimpin negara bertemu untuk membahas dan menandatangani perjanjian akses AS ke mineral jarang di Ukraina hingga jaminan keamanan Negeri Paman Sam ke negara itu.
Tensi meningkat saat membahas negosiasi damai perang Rusia-Ukraina. Trump dan Wakil Presiden AS JD Vence berteriak ke Zelenky. Mereka menuduh pemimpin Ukraina itu tak bersyukur atas bantuan AS selama tiga tahun.
Presiden AS ini bahkan sempat mengancam Ukraina dan akan menarik diri dari negara sekutunya.
Lebih lanjut, dia bahkan menyatakan Ukraina harus membuat "kompromi" untuk perundingan damai dengan Rusia, yang menduduki sebagian wilayah negara itu.
Zelensky dengan tegas menolak gagasan tersebut. "Tidak ada kompromi dengan pembunuh di tanah kami," kata Zelensky.
Situasi makin tegang, Trump dan Vance secara terbuka mencaci Zelensky di hadapan media.
Media AS kemudian melaporkan pejabat tinggi pemerintahan Trump meminta Zelensky pergi. Ia pun angkat kaki dari Gedung Putih.
Sumber: cnn
Artikel Terkait
Lansia Ramai-ramai Tarik Uang di Bank Karena Takut Rekening Diblokir PPATK
Media Israel Puji Kurikulum Merdeka Indonesia, Dinilai Menyajikan Gambaran yang Lebih Toleran terhadap Yahudi
Prabowo Undang 8.000 Warga Ikut Upacara HUT RI di Istana, Siap-siap War Tiket Mulai 4 Agustus Lewat Aplikasi Ini
Jokowi Akui Tak Diajak Bicara Presiden Prabowo soal Pengampunan 2 Musuh Politiknya