Lagu Bayar Bayar Bayar milik Sukatani sedang trending di X. Publik
    memberikan dukungan masif bagi Sukatani yang diduga menjadi korban
    pembungkaman karya seni musik. Dugaan ini muncul setelah dua personel
    Sukatani, Twister Angel dan Alectroguy, mendadak minta maaf kepada Kapolri,
    serta menghapus lagu Bayar Bayar Bayar.
  
  
    Dalam trending tentang Sukatani, video lawas Slank nyanyi lagu Polisi yang
    Baik Hati ikut viral. Potongan video konser Slank di GBK dibagikan oleh akun
    X @/patragumala.
  
  
    "Sukatani mesti belajar bikin lagu dari Slank sih kayanya ya," tulis akun
    @/patragumala dalam cuitannya, Jumat (21/2/2025).
  
  
    Dalam video viral tersebut, Slank sedang manggung dalam acara HUT Polri
    ke-77 di stadion GBK. Peristiwa ini terjadi sekitar setahun yang lalu, serta
    dihadiri oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo dan ratusan anggota polisi.
  
  
    Saat membawakan lagu Polisi yang Baik Hati, terlihat Jokowi dan Iriana
    sedikit berjoget menikmatinya. Begitu pula ratusan anggota polisi dan
    penonton yang memenuhi GBK, semua bersorak-sorak.
  
  
    Viral video lawas Slank saat manggung dalam acara HUT Polri ke-77 di stadion
    GBK. (X.com)
  
  
    Hingga berita ini dipublikasikan, video lawas Slank nyanyi lagu Polisi yang
    Baik Hati sudah ditonton 600 ribu kali dan mendapatkan 8 ribu tanda suka.
    Warganet pun membanjiri kolom komentar dengan sarkatis.
  
  
    Warganet bertanya apakah lagu Polisi yang Baik Hati karya Slank adalah
    sarkatis, atau memang memiliki makna positif? Bahkan, ada warganet menyebut
    video itu sebagai "majas ironi".
  
  
    "Disarkasin malah seneng ya, difrontalin malah ngamuk," sentil warganet.
  
  
    "Bukankah ini majas ironi? Kalau iya jenius ini. Kalau tidak ya jenius
    juga," celetuk warganet.
  
  
    "Kata gue mah mending liriknya diganti jadi damkar," saran warganet.
  
  
    "Lagunya buat polisi Jepang kan?" tanya warganet.
  
  
    "Ini mah yang dinyanyiin Slank bener polisi Indonesia banget, kalau Sukatani
    lagunya kritik polisi Afrika," tambah lainnya.
  
  
    "Lagunya Slank tidak salah, mengacu kepada polisi yang baik hati. Apakah
    semua polisi baik hati? Tidak," komentar warganet.
  
  
    "Kenapa orang yang dulu vokal kritik pemerintah malah jadi berkebalikannya
    ya sekarang? Mantan aktivis 98, penyanyi-penyanyi yang dulu kritis pada
    mepet-mepet sekarang. Alasannya apa kira-kira?" tanya warganet.
  
  @suaradotcom Skena musik punk tanah air dihebohkan dengan munculnya video permintaan maaf band punk new wave asal Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), Sukatani. Dalam video tersebut, dua personelnya menyatakan permintaan maaf dan menarik lagu berjudul 'Bayar...Bayar...Bayar' dari segala platform musik digital. Dilihat Suaradotcom dalam video yang diunggah di akun Instagram @sukatani.band, dua personel Sukatani, Muhammad Syifa Al Lutfi (Alectroguy) dan Novi Citra (Twister Angel) dengan ekspresi serius menyampaikan permintaan maaf mereka. Salah satu kru band Sukatani, Ahmad mengungkapkan bahwa sejak setahun terakhir band yang kerap membagikan sayur mayur kepada penontonnya telah diincar. Duh, cuma lirik lagu aja udah bikin cemas satu institusi. Lagipula, kenapa harus minta maaf? #sukatani #kamibersamasukatani #polisi #bayarbayarbayar ♬ original sound - Suaradotcom 
Sumber:
    suara
  
    Foto: Viral video lawas Slank saat manggung dalam acara HUT Polri ke-77 di
    stadion GBK. (YouTube/Slank Music)
  
   
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Apple Proyeksikan Penjualan iPhone Tumbuh Dua Digit di Kuartal Liburan, Saham Melonjak
Golden Dome AS Tak Berkutik: Pakar Beberkan Alasan Rudal Nuklir Burevestnik Rusia Tak Terkalahkan
Demo Toba PKL Tuntut Klarifikasi Pendeta Victor Tinambunan, Bupati Turun Tangan
3 Tersangka Penipuan Trading Kripto Rugikan Korban Rp 3 Miliar, Ini Modusnya