Sebagai mantan pejabat publik, Anies Baswedan diketahui memilih membangun rumah dalam gang. Ditambah lagi, rumah tersebut berdiri tanpa pagar.
Keputusan membangun rumah tanpa pagar itu rupanya dipikirkan matang-matang oleh Anies. Sebab ia ingin kediamannya yang terletak di kawasan Jalan Lebak Bulus II Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan itu bisa dimanfaatkan juga oleh masyarakat sekitar.
"Saat kami membangun di sini, di Lebak Bulus, kami putuskan untuk tidak memasang pagar rumah. Jadi rumahnya tanpa pagar karena kita ingin agar fasilitas yang dimiliki itu bisa dimanfaatkan oleh yang lain juga," terangnya belum lama ini, dikutip dari kanal YouTube Anies Baswedan, Selasa (11/2).
Sambil menunjukkan batas halaman rumahnya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkap ada dua tujuan tak ada pagar. Pertama, agar mobil mudah untuk putar balik saat melalui jalan tersebut.
"Di gang yang hanya cukup satu mobil kalau ada warga dan masyarakat yang datang mereka bisa puter mobilnya dengan mudah," bebernya.
Kedua, ia ingin anak-anak di lingkungan sekitar memiliki area bermain. "Bagi anak-anak di sini, mereka bisa main bola di halaman ini, termasuk di atas sana," kata Anies.
"Dan waktu itu ramai sekali sore-sore mereka main di sini dengan fasilitas ya rumput dan jalan karena buat anak-anak yang diperlukan adalah ruang atau space, dengan itulah mereka berinteraksi," tambahnya.
Keputusan Anies membangun rumah tanpa pagar itu disambut positif oleh warga. Anies sendiri tak risau perihal keamanan, karena warga jadi saling menjaga.
"Lingkungan sekitar itu ternyata justru meresponnya dengan positif, ya kita percaya satu sama lain di dalam kampung ini," ungkapnya.
"Our security is our community, your security is your community. Itu dijaga sebagai sebuah kebersamaan," pungkasnya.
Sumber: suara
Foto: Anies Baswedan/Net
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG
Bestari Barus Buka Suara Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ini Alasan Kontroversialnya