Dalam pernyataan bersama, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz menekankan bahwa serangan Iran akan meningkatkan ketegangan, memperluas cakupan perang di kawasan, dan membahayakan peluang mencapai gencatan senjata dan pembebasan tahanan.
Aljazirah melansir, pernyataan tersebut menyambut baik upaya “mitra” di Qatar, Mesir dan Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Mereka menekankan perlunya menghentikan agresi Israel segera, dan menyerukan pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas) Pernyataan tersebut menekankan bahwa masyarakat Jalur Gaza sangat membutuhkan pengiriman dan distribusi bantuan yang mendesak dan tanpa hambatan.
Vatikan juga ikut mencoba mencegah Iran melakukan serangan ke Israel. Selama panggilan telepon dengan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, Menteri Luar Negeri Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, mengimbau Teheran untuk melakukan “dialog, negosiasi, dan perdamaian”.
Menurut pernyataan Vatikan, Parolin mengungkapkan “keprihatinan serius Paus Fransiskus terhadap apa yang terjadi di Timur Tengah, menegaskan kembali perlunya menghindari perluasan konflik sangat serius yang sedang terjadi dan lebih memilih dialog, negosiasi, dan perdamaian”.
Vatikan telah mencoba untuk mempertahankan posisi seimbang dalam perang Israel di Gaza tetapi telah menegaskan kembali perlunya gencatan senjata, meningkatkan bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong tersebut dan mengakhiri perang.
Dalam perkembangan terkait, Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengungkapkan bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin memerintahkan pengiriman kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah, dan percepatan kedatangan kelompok penyerang kapal induk ke wilayah tersebut.
Hal ini terjadi sebagai bagian dari upaya AS untuk menghalangi Iran dan sekutunya, di tengah meningkatnya ketegangan regional.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Sekretaris Pers Pentagon Mayor Jenderal Patrick Ryder, Austin menegaskan melalui panggilan telepon dengan timpalannya dari Israel Yoav Galant tentang komitmen Amerika Serikat untuk mengambil "setiap langkah yang diperlukan" untuk membela Israel.
Austin juga mencatat penguatan postur dan kemampuan militer AS di Timur Tengah karena meningkatnya ketegangan, dengan dikeluarkannya perintah untuk mempercepat transfer kelompok kapal induk USS Abraham Lincoln yang dilengkapi dengan pesawat tempur F-35C ke Komando Pusat AS (CENTCOM ) wilayah tanggung jawab.
Awal bulan ini, Pentagon mengumumkan pengerahan aset militer tambahan ke Timur Tengah untuk mengantisipasi kemungkinan tanggapan Iran terhadap Israel, di tengah meningkatnya ketegangan menyusul pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin senior Hizbullah Fouad Shukr.
Pada Senin, Israel telah memberitahu Amerika Serikat bahwa Iran sedang mempersiapkan serangan besar-besaran terhadap Iran, sementara Washington telah mempercepat pengerahan kapal perang, termasuk kapal induk dan kapal selam, ke wilayah tersebut.
Situs berita Axios mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant berbicara dengan mitranya dari Amerika, Lloyd Austin, dan memberitahunya bahwa persiapan militer Iran menunjukkan bahwa Teheran sedang mempersiapkan serangan skala besar.
Situs web Israel Walla juga mengatakan bahwa Galant memberi tahu Austin bahwa Iran telah memantau persiapan militer, yang memperkuat perkiraan niatnya untuk melancarkan serangan dalam beberapa hari mendatang.
Artikel Terkait
Polisi Bongkar Modus Pengoplosan Elpiji 3kg ke 12kg di Bekasi, 2 Tersangka Ditangkap
Presiden Prabowo Beri Komitmen Penuh untuk Tuntutan Guru Madrasah Jadi PPPK
Luciano Spalletti Resmi Latih Juventus: Kontrak Hingga Target Liga Champions
OJK Perkuat Pengawasan Digital dengan SupTech dan Kolaborasi untuk Ekosistem Finansial yang Inklusif