PKS Akhirnya Mendukung Dinasti Jokowi di Pilgub Sumut

- Sabtu, 03 Agustus 2024 | 22:46 WIB
PKS Akhirnya Mendukung Dinasti Jokowi di Pilgub Sumut

Jurnalis Senior Freedom News


Di luar nalar dan sangat mengejutkan, PKS akhirnya mengusung Bobby Nasution (BN) —menantu Jokowi— untuk pemilihan gubernur (pilgub) Sumatera Utara (Sumut). Keputusan ini diumumkan kemarin di kantor DPP PKS di Jakarta.


Pengusungan Bobby disambut dengan celaan keras dari para kader dan simpatisan PKS. Malam tadi, para simpatisan melepaskan rasa kesal dan jijik mereka terhadap langkah partai warna oren itu. Ada yang mengatakan mereka menyesal memberikan suara kepada PKS dalam pemilu baru lalu. Dan ada yang bersumpah tidak akan pernah lagi mendukung PKS.


Ketua DPW PKS Sumut Dr Usman Ja’far mengatakan partainya tidak punya pilihan di tengah percaturan di Sumut yang memang tidak ideal saat ini. “Tak terelakkan,” kata Usman tentang pengusungan Bobby itu. Dia membantah tuduhan bahwa langkah mengusung Bobby itu diambil karena imbalan uang.


Usman Ja’far yakin masyarakat dapat memahami keputusan PKS itu. Dia juga menegaskan bahwa pimpinan PKS siap menerima konsekuensi yang akan terjadi.


Benarkah PKS tidak bisa menghindari pengusungan Bobby? Ini sangat “debatable” alias “bisa diperdebatkan”.


Pertama, memang ada ketentuan UU Pemilu No 7/2017 pasal 235 ayat 5 yang menyebutkan sanksi berupa larangan tidak boleh ikut pemilu berikutnya kalau sebuah partai tidak mengusung calon presiden atau kepala daerah. Tetapi, dalam Pilgubsu 2024 ini, PKS lebih mudah berurusan dengan konstituennya dengan memilih sanksi tak ikut pemilu ketimbang melukai hati masyarakat yang sudah sangat jijik dengan dinasti Jokowi.


Kedua, PKS akan lebih mudah menjelaskan kepada publik kalau mereka harus berkoalisi dengan PDIP yang hampir pasti mengusung Edy Rahmayadi. Memang terbuka sekali kekungkinan PDIP tidak mencalonkan ER sehingga PKS menjadi serba salah juga. Namun, serba salah karena tidak mengusung Bobby jauh lebih mudah menjekaskannya ketimbang keputusan mendukung dinasti Jokowi seperti yang dilakukan PKS sekrang ini.


Ketiga, PKS seharusnya sejak awal memunculkan calon ketiga. Betul, tidak mudah mencari teman koalisi. Sebab, Bobby sudah duluan memborong Gerindra, Golkar, Demokrat, Nasdem, PKB dan PAN dengan total 62 kursi DPRD Sumut. Tetapi, kalau PKS berusaha sekuat tenaga mengajak satu-dua partai yang sudah mengusung Bobby untuk memunculkan calon alternatif namun gagal, ini bisa dijelaskan secara terbuka kepada publik bahwa PKS sudah melakukan upaya maksimum untuk menghindari Bobby tetapi tidak berhasil.


Halaman:

Komentar