Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212.
Belum seminggu, Ibu negara Korea Selatan Kim Keon Hee pada Sabtu, 20 Juli, 2024 diperiksa atas skandal tas tangan mewah Dior senilai 2.200 dollar AS (Rp 35,6 juta).
Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul mengatakan, jaksa melakukan pemeriksaan tatap muka terhadap istri Presiden Yoon Suk Yeol tersebut.
Di Indonesia, ada indikasi Ibu negara Iriana Jokowi juga kepergok menggunakan tas dior, yang ramai diberitakan oleh media pada 22 Juli 2024. Iriana tenteng tas Mini Lady Dior warna silver, estimasi harganya setara 4 motor Yamaha Mio terbaru 2024 atau lebih mahal tas dior milik istri Jokowi atau ibu dari Gibran, dibanding harga dior punya istri presiden Korea Selatan ?
Walau andai dikomparasi kekayaan antara kedua negara, tentunya negara Korea Selatan lebih kaya dan bisa jadi lebih sedikit hutang negara importir Hyundai itu dibanding Indonesia, terlebih produk Esemka sampai kurun waktu lebih dari 12 tahun "seekor mobil" pun belum nampak. Walau Jokowi katakan pemesannya sudah 6.000 unit.
Apakah Jagung, atau Kajati di Indonesia, atau KPK RI berani periksa Iriana ? Sepertinya mustahil, dari data empirik ke-tiga lembaga penegakan hukum bakal berani kepada suaminya Iriana (Jokowi), ortu dari Kaesang.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Golden Dome AS Tak Berkutik: Pakar Beberkan Alasan Rudal Nuklir Burevestnik Rusia Tak Terkalahkan
Demo Toba PKL Tuntut Klarifikasi Pendeta Victor Tinambunan, Bupati Turun Tangan
3 Tersangka Penipuan Trading Kripto Rugikan Korban Rp 3 Miliar, Ini Modusnya
Kuota Perempuan di DPR Meningkat: Dukung 30% Keterwakilan Perempuan di Parlemen