Tanda Kiamat Makin Nyata, Bill Gates Blak-Blakan Tunjuk Indonesia

- Sabtu, 29 Juni 2024 | 18:00 WIB
Tanda Kiamat Makin Nyata, Bill Gates Blak-Blakan Tunjuk Indonesia


Pendiri Microsoft itu membeberkan fakta bahwa setiap tahun, aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca. Sebanyak 7% berasal dari produksi lemak dan minyak dari hewan dan tumbuhan.


"Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol," kata dia, dikutip dari blog personalnya, Sabtu (29/6/2024).


Lebih lanjut, Gates sadar bahwa rencana untuk menghilangkan konsumsi lemak hewan bagi manusia tidak realistis. Pasalnya, manusia sudah tergantung dengan lemak hewan dengan alasan yang logis.


Lemak hewan menyimpan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan oleh manusia. Namun, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengambil lemak tanpa memproduksi emisi, menyiksa hewan, dan menghasilkan zat kimia berbahaya.


Solusinya sudah ditemukan oleh startup bernama 'Savor', yang mana ia turut menjadi salah satu investornya.


Savor menciptakan lemak dari sebuah proses yang melibatkan karbondioksida dari udara dan hidrogen dari air. Senyawa tersebut lalu dipanaskan dan dioksidasi sehingga terjadi pemisahan komponen asam yang menciptakan formulasi lemak.


Gates mengklaim lemak yang dihasilkan memiliki molekuk serupa yang ditemukan dari susu, keju, sapi, dan minyak nabati.


Minyak Sawit dan Indonesia


Selain produksi lemak hewan yang merusak lingkungan, Gates juga menyoroti faktor yang menciptakan dampak lebih besar yakni minyak sawit.


"Saat ini, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sebagian ditemukan pada makanan sehari-hari seperti kue, mie instan, krim kopi, makanan beku, hingga makeup, sabun badan, odol, deterjen, deodoran, makanan kucing, formula bayi, dan sebagainya. Bahkan, minyak sawit juga digunakan untuk biofuel dan mesin diesel," ia menuturkan.


Gates menegaskan bahwa masalah pada minyak sawit bukan soal penggunaannya, tetapi bagaimana proses menghasilkannya. Mayoritas jenis sawit asli jenis Afrika Barat dan Tengah tidak tumbuh di banyak wilayah. Pohon itu hanya tumbuh subur di tempat-tempat yang dilewati garis khatulistiwa.


"Hal ini menyebabkan penggundulan hutan di area-area khatulistiwa untuk mengonversinya menjadi lahan sawit," kata Gates.

Halaman:

Komentar