“Ini terjadi dalam posisi jadwal keberangkatan pesawat. Saat pesawat mengalami penundaan jadwal keberangkatan selama 2 jam,” kata Reza kepada wartawan di Polres Bandara Soetta, Jumat, 28 Juni.
Ia menjelaskan aksi itu dilakukan dengan secara terkoordinir dengan membagi-bagi tugas dari kelima tersangka tersebut, AS (26), H (28), D (34), A (24) dan T (22).
Tersangka AS adalah pelaku utama. Sedangkan H (28), D (34), A (24) dan T (22) membantu pelaku utama memindahkan hasil curian.
“Ada tugas melakukan penggiringan koper dari area take off ke dalam area pesawat. Ada yang bertugas memindahkan koper menuju lambung compartment,” katanya.
“Ada yang bertugas menerima koper dari pintu compartemen untuk didorong masuk ke dalam lambung compartemen. Dan ada yang bertugas untuk membobol tas penumpang yang sudah masuk ke dalam lambung compartment,” sambungnya.
Saat para pelaku beraksi, tidak orang lain selain petugas pesawat. Sehingga pelaku leluasa melakukan aksinya.
Kemudian tersangka AS memilih koper yang dinilai mudah untuk dibobol. Dia membobol tas itu dengan benda serpihan koper.
“Alat yang digunakan oleh para pelaku antara lain, pecahan koper yang ditemukan pelaku di dalam lambung compartment. Jadi pecahan koper ini dalam maksud benda pipih yang keras yang digunakan pelaku untuk merusak reseleting koper milik penumpang,” sambungnya.
Setelah berhasil membobol, AS melakukan pernyortiran barang-barang yang mudah diambil dan memiliki harga jual yang tinggi.
Artikel Terkait
Prabowo Ungkap Bahaya Serakahnomics di APEC 2025: Ancaman Nyata bagi Ekonomi Global
AMNT Kantongi Izin Ekspor 480.000 Ton Konsentrat Tembaga, Smelter Diperbaiki Hingga 2026
Filosofi Tat Twam Asi: Rahasia Nilai Kemanusiaan Bung Karno yang Diumbar Megawati
Timnas Futsal Indonesia Vs Australia 2025: Uji Coba Krusial Jelang SEA Games, Live di Indonesia Arena