Sahroni meminta lembaga penegak hukum mulai bergerak untuk mengendus adanya dugaan penyelewengan dana di PDN. Lantaran, kualitas kinerja PDN tidak berbanding lurus dengan besarnya anggaran.
“Dengan dana sebesar itu, masa iya proteksi sibernya mudah dibobol dan tidak bisa dipulihkan. Kan tidak masuk akal, terus ngapain aja mereka selama ini dengan dana sebesar itu?" kata Sahroni kepada wartawan, Jumat (28/6).
"Makanya, patut diduga, ada dugaan tindak penyelewengan di sana, ada oknum-oknum tidak kompeten di PDN. Jadi saya kira, tidak ada salahnya bagi lembaga penegak hukum, seperti Polri, KPK, Kejagung, untuk mulai menyelidiki dugaan tersebut,” tambah dia.
Lebih lanjut, hal ini Sahroni menuturkan sebaiknya pejabat di lembaga terkait, bisa lebih bertanggung jawab terhadap kinerja dan keamanan lembaganya.
“Apalagi ini juga terkait data banyak kementerian/lembaga, bisa lumpuh dan terancam kegiatan kenegaraan kita kalau hal-hal seperti ini disepelekan dan terulang lagi. Masa negara kita dibuat tidak berdaya seperti ini, data sentral dibobol dengan mudah. Sangat fatal dan memalukan,” tambah Sahroni.
Bendahara Umum NasDem itu menegaskan harus ada pihak yang bertanggung jawab terhadap peretasan PDN yang tak kunjung pulih.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Dampak Pertemuan Trump-Xi di KTT APEC 2025 bagi Indonesia dan Pasar Asia-Pasifik
MNC Insurance Gelar Literasi Asuransi di BINUS, Ini Strategi dan Dampaknya
Balita 3 Tahun Tewas Tenggelam di Parit Kubu Raya: Kronologi Lengkap & Fakta
Mahfud MD Pertanyakan Jaminan Indonesia ke China untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh: Analisis Kontroversi & Risiko Utang