GELORA.ME - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menilai pembobolan Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi bukti nyata jebloknya kinerja Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi.
Diketahui, PDN Kominfo diretas oleh hacker pada Kamis, 20 Juni 2024. Serangan hacker ini mengakibatkan sejumlah layanan publik termasuk layanan keimigrasian terganggu. "Saya kira pembobolan PDN berawal saat Menkominfo Budi Arie Setiadi memblokir judi online.
Begitu bangganya dia menerima perintah langsung dari Presiden Jokowi tanpa adanya koordinasi dengan lembaga negara lain," kata Fernando dalam keterangan tertulis yang diterima tvOnenews.com, Selasa (25/6/2024).
Menurutnya, seharusnya Menkominfo saat memblokir judi online bekerjasama secara matang dan melakukan pengamanan secara dini dengan lembaga lain, seperti Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber Sandi Negara (BSSN), PPATK, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan lainnya.
"Ini kan gak, Menkominfo merasa jumawa menerima perintah langsung dari Jokowi untuk memberantas judi online dan ingin terlihat bekerja sendiri tanpa melibatkan pihak lain. Ini kan konyol. Beginilah jadinya," tegasnya.
Fernando mengungkapkan, pembobolan PDN yang dilakukan hacker merupakan tamparan keras bagi Menkominfo. Dia meminta Budi Arie bertanggung jawab terkait hal tersebut.
"Negara seperti tak berdaya menghadapi serangan siber ransomware. Menkominfo harus bertanggungjawab soal ini. Jika perlu Menkominfo mengundurkan diri dari jabatannya," ungkapnya.
Artikel Terkait
Kepala BNPB Minta Maaf ke Bupati Tapsel: Analisis Lengkap & Respons Banjir Bandang Sumatera
Masyarakat Adat Desak Prabowo Copot Bahlil dan Raja Juli Atas Tambang Ilegal Picu Bencana Sumatera
Gus Ulil Dibombardir Telepon & WA Usai Debat Panas dengan Greenpeace, Apa Isu Wahabisme Lingkungan?
Impor Beras 2025: 364.300 Ton untuk Kebutuhan Khusus & Industri, Kementan Pastikan Tak Ganggu Harga Petani