Heli tersebut merupakan satu dari tiga helikopter yang melakukan perjalanan dalam konvoi, mengalamai pendaratan keras setelah kesulitan menembus kabut tebal di bagian utara Iran. Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi mengatakan tim penyelamat masih berusaha mencapai lokasi karena kondisi cuaca yang sulit.
Rakyat Iran memenuhi tempat peribadatan untuk memanjatkan doa bagi keselamatan dan menunggu kabar baik dari sang presiden. Warga dan pemimpin dunia juga melakukan tindakan serupa.
Namun reaksi sebaliknya diutarakan para tokoh AS. Chuck Schumer, petinggi Partai Demokrat di Senat, mengatakan diskusinya dengan para pejabat intelijen AS menunjukkan kecelakaan ini murni karena faktor alam atau kesalahan manusia.
“Saat itu cuaca berkabut sangat buruk di barat laut Iran tempat helikopter itu jatuh, jadi sepertinya ini kecelakaan tapi masih diselidiki sepenuhnya,” katanya dilansir dari BBC, Senin (20/5).
Ketua Komite Angkatan Bersenjata DPR dari Partai Republik Michael Waltz menyambut gembira kabar kecelakaan Raisi. Menurut dia Raisi adalah seorang pelanggar hak asasi manusia yang kejam sebelum dan selama masa kepresidenannya.
Anggota Partai Republik dari Florida Rick Scott menambahkan jika Raisi meninggal, dunia sekarang menjadi tempat yang lebih aman dan lebih baik. “Jika dia pergi, saya benar-benar berharap rakyat Iran mempunyai kesempatan untuk merebut kembali negara mereka dari diktator yang kejam,” tambahnya.
Artikel Terkait
Luhut Buka Suara Soal Izin Bandara IMIP Morowali: Proses, Polemik, dan Fakta Lengkap
Reuni 212 2025 di Monas: Jadwal, Agenda, dan Tokoh yang Hadir
Banjir Bandang Pidie Jaya: Kayu Gelondongan Diduga Hasil Perambahan Hutan Serang Permukiman Warga
Laporan Internal FBI: Trump Derangement Syndrome dan Ancaman Krisis Hukum di AS