Pejabat itu mengatakan nyawa Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian terancam setelah jatuhnya helikopter.
“Kami masih berharap, namun informasi yang didapat dari lokasi jatuhnya pesawat sangat memprihatinkan,” kata pejabat tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya.
Cuaca buruk mempersulit upaya penyelamatan, lapor kantor berita negara IRNA.
TV pemerintah menghentikan semua program regulernya untuk menayangkan doa-doa yang diadakan bagi Raisi di seluruh negeri dan, di sudut layar, liputan langsung tim penyelamat yang mencari di daerah pegunungan dengan berjalan kaki di tengah kabut tebal.
Pria berusia 63 tahun ini terpilih sebagai presiden pada upaya kedua pada tahun 2021, dan sejak menjabat ia telah memerintahkan pengetatan undang-undang moralitas, mengawasi tindakan keras berdarah terhadap protes anti-pemerintah, dan mendorong keras perundingan nuklir dengan negara-negara besar.
Dalam sistem politik ganda Iran, yang terbagi antara kelompok ulama dan pemerintah, pemimpin tertinggilah yang berhak memutuskan semua kebijakan utama, bukan presiden.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
LBH Bandar Lampung Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Sebut Penghinaan bagi Korban Orba
Gempa Garut Magnitudo 3.0 Pagi Ini, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Misteri 2 Kerangka Hangus di Gedung Kwitang Terungkap, Polisi Lakukan Pemeriksaan DNA
Timnas Futsal Indonesia Vs Australia: Uji Coba Krusial Jelang SEA Games 2025