GELORA.ME - Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil naik pitam terhadap Meta pada Selasa (15/5). Dia meminta penjelasan mengapa Facebook menghapus unggahan dua media setempat tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar.
Pertemuan Haniyeh dan Anwar berlangsung pada Senin (14/5). Anwar menekankan dukungan terhadap perjuangan Hamas melawan agresi militer Israel.
Fahmi sudah mengirim surat resmi kepada Meta terkait tuntutan penjelasan resmi tersebut.
"Saya mengutuk aksi Meta yang menghapus unggahan khususnya terkait lawatan resmi Perdana Menteri ke Qatar," kata Fahmi yang juga menjabat sebagai juru bicara pemerintahan seperti dikutip dari Reuters.
"Yang saya sesalkan tindakan ini dilakukan organisasi bermarkas di AS dan jelas mereka tidak menghargai kebebasan media dalam platform ini," sambung dia.
Meta sampai sekarang belum merespons kemarahan dari Malaysia, pendukung vokal Palestina.
Pada Oktober 2023, Fahmi juga mengancam Meta dan sejumlah media sosial lainnya. Dia menegaskan siap mengambil tindakan tegas jika mereka menghapus konten pro-Palestina.
Meta sendiri sudah mengumumkan bahwa Hamas sebagai organisasi berbahaya. Mereka juga melarang konten memuji Hamas. Selain itu, Meta menggunakan sistem otomatis demi menghapus atau melabeli visual grafis kepada konten-konten terkait Hamas.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Kecewa Jokowi Absen Mediasi Dugaan Ijazah Palsu di PN Solo, Penggugat Sebut Tak Ada Itikad Baik
Maskapai Inggris Virgin Atlantic Hentikan Permanen Penerbangan London ke Israel
12 Daftar Kandidat Pengganti Paus Fransiskus: Siapa yang Paling Berpeluang Jadi Pemimpin Umat Katolik?
Kecam Pendukung Wapres Gibran, Pengamat: Try Sutrisno Banyak Jasanya Buat Bangsa