Nama New Moscow Muncul di Peta Wilayah Canggu Bali, Warganet: Bali Telah Dijajah Rusia

- Senin, 13 Mei 2024 | 13:30 WIB
Nama New Moscow Muncul di Peta Wilayah Canggu Bali, Warganet: Bali Telah Dijajah Rusia


Hal itu terungkap dalam unggahan akun Instagram @canggubalinews pada Rabu, 8 Mei 2024. Meski hal tersebut belum tentu benar dan bisa jadi hanya candaan, namun ini berhasil memancing emosi warganet.


"WTF. Kok ampe parah begini sih? Mana ini Pemkab? Ya Tuhan, gak lucu samsek ini please! @infobadung @pemkabbadung," tulis akun @rrrhnps_05.95.


"Bendesa Adat tutup mata, tutup mulut, tutup telinga, yang penting cuan cuan cuan," tulis yang lainnya.


"Tolong jangan normalisasi lelucon seperti ini. Ini tidak lucu bagi kami penduduk setempat. Kamu mempermalukan pulaumu sendiri," ujar yang lain turut kesal.


Tim Lifestyle Liputan6.com meminta tanggapan dari Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun. Ia mengatakan bahwa tidak masalah jika mereka menamakan istilah "New Moscow". Alasannya, di daerah lain pun selalu ada nama tempat berdasarkan siapa mayoritas orang yang ada di sana seperti Little India, Pecinan di Singapura, dan Bandung ada Paris Van Java.


"Kalau di Bali ada New Moscow sebagai istilah, nggak masalah asalkan penduduk yang ada di tempat tersebut masih menaati segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, serta tidak menimbulkan permasalahan dengan masyarakat lokal yang ada di sekitarnya," jelasnya saat dihubungi, Jumat, 10 Mei 2024. 


Jumlah WNA Rusia di Bali Melonjak Saat Perang Rusia-Ukraina Dimulai


Sementara itu, warganet lain banyak yang khawatir bahwa Bali akan dijajah dan diambil alih oleh orang Rusia. "Ini sebenarnya tidak lucu. Jika bali tidak hati-hati, orang-orang Rusia akan mengambil alih sama seperti mereka mengambil alih negara lain," tulis akun @liana_ukraina dalam kolom komentar unggahan tersebut.


"Bali telah dijajah Rusia," yang lain menimpali.


"Ini sudah terjadi sejak Covid. jika pemerintah tidak turun tangan kita semua akan mengucapkan selamat tinggal pada bali," ujar yang lainnya.


Kekhawatiran mereka juga sejalan dengan keberadaan warga negara asing (WNA) Rusia di Bali yang semakin banyak semenjak adanya perang antara Rusia dan Ukraina. Kebanyakan bule Rusia di Bali adalah kalangan muda atau usia produktif. 


Mengutip The New York Post, Jumat, 10 Mei 2024, bahkan sebelum perang, Bali adalah tujuan wisata bagi banyak orang Rusia dan Ukraina. Pulau ini telah mempromosikan dirinya sebagai lokasi kerja bagi mereka yang disebut sebagai digital nomad. Pada September 2022, lebih dari 14.500 orang Rusia dan lebih dari 3.000 orang Ukraina telah memasuki Bali, menurut data imigrasi Indonesia. 


90 Persen yang Tinggal di Parq Ubud Adalah Warga Rusia dan Ukraina


Halaman:

Komentar