GELORA.ME – Isra Miraj Rasulullah SAW adalah peristiwa yang tidak hanya menggambarkan keagungan Allah dan kemuliaan Rasulullah, tetapi juga memberikan pelajaran spiritual yang mendalam bagi umat Islam.
Isra Miraj merupakan peristiwa luar biasa dalam kehidupan Rasulullah SAW yang menandai perjalanan spiritualnya ke langit. Kejadian ini terjadi pada malam yang dikenal sebagai Lailatul Isra, di mana Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan dari sana naik ke langit.
Dalam tempo singkat kurang dari semalam (minal lail) tetapi Nabi berhasil menembus lapisan-lapisan spiritual yang amat jauh bahkan hingga ke puncak (Sidratil Muntaha). Walaupun terjadi dalam sekejap, tetapi memori Rasulullah SAW berhasil menyalin pengalaman spiritual yang amat padat di sana.
Baca Juga: Atdikbud KBRI Canberra Luncurkan Program Kawan Ngobrol untuk Pemelajar BIPA Australia
Kalau dikumpulkan seluruh hadis Isra Miraj (baik sahih maupun tidak), maka tidak cukup sehari-semalam untuk menceritakannya. Mulai dari perjalanan horizontalnya (ke Masjid Aqsha) sampai perjalanan vertikalnya (ke Sidratil Muntaha). Pengalaman dan pemandangan dari langit pertama hingga langit ketujuh dan sampai ke puncak Sidratil Muntaha.
Ada pertanyaan yang mengusik. Mengapa Allah SWT memperjalankan hambanya di malam hari (lailan), bukan di siang hari (naharan)?
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS al-Isra [17]: 1).
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Ungkap Oknum TNI-Polri Terlibat Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Cuma Statistik
Prabowo Ungkap Nama Pejabat TNI-Polri Dalang Ilegal Logging Penyebab Banjir Bandang Sumatra
Mardiansyah Semar Sebut Kasus Ijazah Jokowi Orkestrasi Politik Pasca Pilpres 2024