GELORA.ME - Belakangan ramai pengakuan eks Menteri Agama (Menag) Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi yang menduga dicopot dari jabatannya karena menolak pembubaran FPI. Jabatan Menteri Agama kemudian dilanjutkan oleh Yaqut Cholil Qpumas.
Staf Khusus Menag Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo Wibowo buka suara terkait hal itu.
Wibowo menegaskan isu itu tidak ada hubungannya dengan pelantikan Gus Yaqut Cholil Qoumas sebagai pengganti. Meski Gus Yaqut sebelum jadi menteri adalah Ketua Banser NU, organisasi yang hubungannya sempat panas dingin dengan FPI.
“Setahu saya, pesan yang disampaikan Presiden saat melantik Gus Yaqut adalah agar melakukan percepatan reformasi birokrasi,” kata Wibowo dalam keterangan tertulis, Senin (4/12).
Selain itu pelantikan menteri adalah hak prerogatif Presiden Jokowi. Isu beredar sekuat apa pun, kata dia, tak pengaruhi Jokowi.
"Selain itu pesan Presiden untuk menguatkan persaudaraan seluruh elemen bangsa," jelas dia.
Wibowo mengatakan, Kemenag adalah kementerian dengan satuan kerja (satker) terbesar, lebih 4.000 satker. Untuk itu, dibutuhkan kepemimpinan yang segar, tangkas, dan bisa bergerak cepat. Apalagi, perbaikan tata kelola kementerian ini membutuhkan langkah-langkah akselerasi terukur.
"Gus Yaqut sejak awal berusaha mengubah Kemenag yang terkesan old style menjadi tampil lebih segar dan muda. Sejumlah program prioritas digulirkan, salah satunya transformasi digital," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah membubarkan FPI pada 30 Desember 2020 melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Larangan Kegiatan Penggunaan Simbol dan Atribut serta Penghentian Kegiatan FPI.
Keputusan ini tepat dilakukan 3 hari setelah reshuffle kabinet, Fachrul Rozi pun dicopot.
Artikel Terkait
Timnas Indonesia U-17 Siap Hadapi Piala Dunia 2025: Hasil Uji Coba Jadi Kunci
Menteri Keuangan Purbaya Sidak Pakaian Impor Ilegal di Cikarang, Beri Ultimatum Keras
Projo Bukan Pro Jokowi: Arti, Makna Logo Baru, dan Penjelasan Budi Arie
Proyek Jalan Kawasan Yudikatif IKN Dimulai, Hutama Karya Target Selesai 2027