GELORA.ME - Manado adalah salah satu kota di Indonesia yang dikenal memiliki tingkat toleransi yang tinggi.
Bahkan, pada tahun 2018 lalu Pemerintah Kota Manado mencanangkan kawasan tersebut sebagai "Kota Doa" untuk seluruh umat beragama, tak terkecuali para penganut Yahudi.
Yahudi merupakan agama yang dikenal sebagai agama monoteisme mutlak, atau tauhid yang mempercayai bahwa Tuhan adalah zat yang esa dan berada di tempat pertama.
Berdasarkan sejarahnya, agama tersebut adalah kelanjutan dari agama tauhid yang dirintis oleh Ibrahim/Abraham.
Meski bukan salah satu agama resmi yang diakui di Indonesia, para penganut Yahudi tetap bisa hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain di Manado.
Biasanya, setiap Sabat atau hari Sabtu mereka akan pergi berdoa bersama di sinagog, tempat ibadah bagi umat Yahudi.
Ibadah ini sifatnya wajib, mungkin mirip ibadah Misa bagi umat Kristiani atau seperti Sholat Jumat bagi para pemeluk Islam.
Sinagog umumnya dilengkapi dengan sebuah tugu yang disebut menorah, begitu pula dengan yang ada di sebuah dataran tinggi di pinggiran Kota Manado.
Di sana, ada sebuah tugu raksasa yang disebut-sebut sebagai menorah zionist Yahudi terbesar di dunia, bahkan diperkirakan lebih tinggi dari ukuran menorah di depan gedung Parlemen Israel.
Sebagai informasi, menorah adalah salah satu lambang suci bagi umat Yahudi yang digambarkan kandil atau kaki dian.
Artikel Terkait
Banjir Sumatera 2025: 1.030 Korban Jiwa & Polemik Penolakan Status Bencana Nasional
Presiden Prabowo Ungkap Oknum TNI-Polri Terlibat Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Cuma Statistik
Prabowo Ungkap Nama Pejabat TNI-Polri Dalang Ilegal Logging Penyebab Banjir Bandang Sumatra