GELORA.ME - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan pihaknya telah menurunkan tim dari polisi militer untuk mencegah adanya prajurit yang terlibat dalam konflik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Yudo mengatakan keberadaan anak buahnya di sana hanya untuk membantu aparat kepolisian.
“Polisi Militer (POM) TNI kami turunkan, jangan sampai ada prajurit TNI yang terlibat, mungkin apa namanya provokator, atau mungkin punya lahan-lahan yang tidak sah di sana. Kami beri imbauan,” kata Yudo saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa, 12 September 2023.
Yudo menyatakan dirinya akan menerima laporan dari Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsekal Muda TNI Agung Handoko soal kinerja tim gabungan di sana.
TNI hanya bantu polisi
Soal keberadaan prajurit TNI saat konflik yang terjadi pada Kamis pekan lalu, Yudo Margono menyatakan bahwa mereka hanya membantu tugas polisi.
“Sudah dari awal kami sampaikan kepada Pangdam maupun Pangarmada, Danlantamal, Danrem di sana, TNI yang di sana (Pulau Rempang) sifatnya perbantuan kepada Polri,” kata dia.
Warga tolak PSN Rempang Eco-City
Bentrokan terjadi antara aparat masyarakat dengan aparat gabungan di Pulau Rempang pada Kamis pekan lalu. Bentrokan terjadi setelah Badan Pengusahaan (BP) Batam yang dibantu polisi dan sejumlah prajurit dari TNI Angkatan Laut memaksa masuk ke wilayah itu untuk melakukan pengukuran dan pematokan lahan.
Artikel Terkait
Polri Tangkap 83 Pelaku Karhutla 2025, Luasan Lahan Terbakar Anjlok Drastis!
Liverpool Anjlok! 4 Kekalahan Beruntun Bikin MU Akhirnya Singkirkan The Reds dari Posisi 4 Klasemen
Letusan Merapi 2010 & Tragedi Mbah Maridjan: Sejarah Kelam 26 Oktober yang Tak Terlupakan
Ustaz Azhari Beberkan Kunci Hadapi Penolakan Dakwah & Hoax di Medsos, Ini Pesannya