GELORA.ME - J. Robert Oppenheimer adalah sosok fisikawan yang akan selamanya dikenal sebagai pencipta bom atom, salah satu senjata pemusnah massal yang paling berbahaya di dunia. Kota Hiroshima dan Kota Nagasaki di Jepang sudah menjadi korban dari senjata tersebut.
Bagi orang-orang awam, penciptaan bom atom ini tentunya dianggap sangat tidak manusiawi. Perlu waktu bertahun-tahun sebelum akhirnya Hiroshima dan Nagasaki pulih dari pengeboman dan dampaknya terasa sampai di seluruh Jepang.
Namun, pembuatan bom atom ini tidak seperti yang dibayangkan orang-orang. Ada alasan tersendiri kenapa Oppenheimer menciptakan bom atom dan itu tidak bertujuan untuk memusnahkan Jepang.
Alasan Oppenheimer Menciptakan Bom Atom
Mengutip Biography.com pada Kamis (20/7/2023), Pada 1930-an, Oppenheimer mulai terlibat dalam politik global. Saat itu, ancaman dari Jerman Nazi mengenai dominasi dunia menjadi hal yang memprihatinkan.
Oppenheimer sependapat dengan dua fisikawan terkenal, Albert Einstein dan Leo Szilard, bahwa Jerman Nazi mungkin mengembangkan senjata nuklir. Kekhawatiran terhadap Jerman Nazi semakin meningkat setelah invasi Polandia pada tahun 1939.
Pada saat itulah Oppenheimer dipilih untuk memimpin sebuah laboratorium yang bertugas melaksanakan Proyek Manhattan, sebuah inisiatif militer Amerika Serikat yang bertujuan memanfaatkan energi atom untuk keperluan militer.
Penunjukan Oppenheimer sebagai kepala laboratorium ini mengejutkan beberapa orang karena pandangan politik kirinya, kurangnya pengalaman kepemimpinan, dan kenyataan bahwa dia belum pernah menerima Hadiah Nobel.
Namun, Brigadir Jenderal Leslie R. Groves Jr., yang menjabat sebagai Direktur Proyek Manhattan, mempertahankan pilihannya dengan keyakinan bahwa Oppenheimer memiliki ambisi besar dalam penelitian yang akan memungkinkannya untuk mengemban tugas tersebut dengan baik.
Oppenheimer memimpin eksperimen ilmiah Proyek Manhattan di Los Alamos, New Mexico, yang dimulai pada tahun 1942. Proyek ini melibatkan lebih dari 6.000 orang, termasuk banyak ilmuwan yang melarikan diri dari rezim fasis di Eropa, yang bertujuan untuk mengeksplorasi proses fisi yang melibatkan uranium-235 yang baru saja dijelaskan.
Artikel Terkait
Megawati Sindir Ijazah Dibeli: Saya Dikasih, Tidak Beli dan Respons Soal Gelar Profesor
Menkeu Purbaya Bantah Data Dana Daerah Tidak Akurat, Ungkap Sistem Double Check
Krisis Kemanusiaan El Fasher: RSF Diduga Lakukan Pembersihan Etnis & Pembantaian Massal di Sudan
Prabowo Ungkap Bahaya Serakahnomics di APEC 2025: Ancaman Nyata bagi Ekonomi Global