GELORA.ME -Kasus dugaan penodongan terhadap peneliti ISESS Bambang Rukminto perlu diselidiki kepolisian secara profesional.
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Kapolresta Malang terkait penodongan sekelompok orang kepada Bambang Rukminto menggunakan airsoft gun di Malang, Jawa Timur, Jumat (23/6).
“Kompolnas berharap Polresta Malang dapat melakukan lidik, sidik secara profesional dengan dukungan scientific crime investigation dan mengupayakan pencegahan kejahatan melalui kegiatan-kegiatan patroli rutin,” kata Poengky kepada wartawan, Minggu (25/6).
Rasa keprihatinan disampaikan Poengky atas insiden penodongan yang terjadi kepada peneliti ISESS itu. Pihaknya pun sudah berkomunikasi dengan Bambang Rukminto mengenai peristiwa tersebut.
“Beliau menyampaikan bahwa Polresta Malang sudah mengunjungi beliau di rumah, artinya sudah ada atensi dari Polresta Malang,” katanya.
Guna mengantisipasi hal serupa terjadi lagi, ia mengimbau masyarakat turut membantu menjaga harkamtibmas dengan melakukan siskamling. Serta memasang CCTV di rumah yang dapat membantu identifikasi jika terjadi kejahatan di sekitarnya.
“Saya juga sudah berkomunikasi dengan Kapolresta Malang Kota dan beliau juga sudah mengatensi kasus ini,” tutupnya.
Bambang Rukminto dilaporkan ditodong empat orang tidak dikenal saat keluar dari gerai ATM di Malang, Jumat (23/6). Bambang sempat sempat melawan dengan merebut senjata yang ditodongkan karena menduga senjata itu palsu.
Atas reaksi Bambang, para pelaku kabur ke arah yang berbeda. Bambang pun langsung melaporkannya kepada Polresta Malang.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Berlaku Mulai Hari Ini, Pemerintah Kenakan Pajak atas Transaksi Emas Batangan!
Jokowi dan Prabowo Berseberangan Soal Hasto yang Dapat Amnesti
Mantan Penggugat Ijazah Jokowi Duduk di Kursi Pesakitan, Diadili Kasus Pemalsuan Dokumen
Fathian Sentil Menteri HAM: Ngomongnya Ngaco Mulu, Baca Dulu Pasal UUD!