GELORA.ME - Pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan secara blak-blakan menceritakan bagaimana dirinya bersama sejumlah santri dari Ponpes Al Zaytun yang diduga merupakan bagian dari kelompok NII mengumpulkan uang dengan cara tidak lazim.
Hal tersebut diungkap oleh Ken Setiawan saat ia hadir dalam sebuah acara diskusi Catatan Demokrasi yang tayang di tvOne. Pada kesempatan tersebut Ken Setiawan mengatakan kalau didalam Ponpes Al Zaytun pengajaran untuk santri yang memiliki latar belakang NII dan Non NII dibedakan.
Maka dari itu, Ken juga mengatakan kepada santri yang memiliki latar belakang NII diajarkan kalau harta milik orang diluar kelompoknya boleh dicuri karena itu merupakan harta orang kafir.
Ken Setiawan mengatakan kalau hal tersebut diajarkan dan disampaikan oleh pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang kepada santri-santri yang memiliki latar belakang NII. "Santri yang NII dan non NII ini emang dibedakan walaupun katanya disamakan semua.
di NII sendiri, memang teorinya itu dari dari Panji Gumilang nggak menyampaikan 'silahkan ngerampok, silahkan nyuri', tapi mengatakan bahwa harta orang di luar kelompok termasuk orang tua yang belum berbaiat itu kafir semua," terang Ken Setiawan.
Hal tersebutlah yang membuat para anggota NII ini melakukan segala cara termasuk mencuri dan merampok untuk mengumpulkan harta yang nantinya digunakan untuk kegiatan organisasi.
Bahkan, Ken Setiawan mengatakan kalau pada saat itu, anggota NII diberikan target setiap bulannya untuk mengumpulkan dana dan juga tidak bisa tercapai akan mendapat hukuman.
"Dicuri nggak apa-apa, dulu tahun 2000 sampai 2002 Ketika saya masih ada di dalam itu, mohon maaf setiap hari kita kerjaan kita ngerampok karena target kita kalau misalnya satu bulan harus bawa 10 miliar dapatnya misalnya 1 miliar itu enggak berani pulang kita, kalau pulang lepas baju dicambuk," jelas Ken Setiawan.
Ken juga menjelaskan modus lain dari anggota NII dengan berpura-pura menjadi asisten rumah tangga yang pada akhirnya akan menggasak habis harta majikannya.
"Mohon maaf ini kalau ada berita di TV, pembantu baru kerja satu hari gasak harta majikan itu Kerjaan kawan-kawan (NII) semua.
Pernah satu hari kita dapat di atas 1 miliar, jadi kalau kita butuh dana siapin 5 orang tim kita perempuan palsuin KTP ijazah dan kartu keluarga," ujar Ken Setiawan.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Truk Anjlok di Kosambi Tangerang Pagi Ini, Lalu Lintas Macet Parah
7 Tokoh Jawa Tengah Calon Pahlawan Nasional 2025, Siapa Saja?
Kasus Pelecehan Seksual SMK Negeri 1 Bone: Guru PPPK & Siswa Diduga Setubuhi Siswi
Presiden Prabowo Disambut Hangat di KTT APEC 2025: Agenda & Peran Strategis Indonesia