Elektabilitas Ganjar Urutan Kedua, Hasto PDIP Menantang LSI Denny JA, Menyengat Banget

- Kamis, 25 Mei 2023 | 00:30 WIB
Elektabilitas Ganjar Urutan Kedua, Hasto PDIP Menantang LSI Denny JA, Menyengat Banget

GELORA.ME - JAKARTA - Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA periode 3-14 Mei 2023 menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo di posisi kedua.

Elektabilitas Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024 menempati posisi teratas.

"Di bulan Mei 2023, elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 33,9 persen diikuti oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 31,9 persen dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 20,8 persen," kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (19/5).

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mempertanyakan hasil survei LSI Denny JA tersebut.

Hasto menantang lembaga survei untuk menyebutkan sumber pendanaan sebelum mengumumkan hasil surveinya ke publik.

"Ya, setiap survei kan tidak bisa dilepaskan dalam era demokrasi yang liberal, kapitalistik ini, sarat dengan berbagai kepentingan. Maka, survei itu ya paling adil mengumumkan terlebih dahulu pendanaannya dari mana? Apakah ada kepentingan-kepentingan politik?" ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/5).

Blak-blakan, Hasto mengaku heran dengan survei LSI Denny JA tersebut.

Pasalnya, hasil survei dari sejjmlah lembaga lain justru memperlihatkan elektabilitas Ganjar mengalami kenaikan.

Lebih lanjut Hasto mengatakan, berdasarkan pengalaman pemilihan umum (pemilu) sebelumnya, banyak lembaga survei menjadi konsultan politik dari calon tertentu.

"Nah, ini kami juga pernah bekerja sama dengan Pak Denny JA pada tahun 2009, tiba-tiba beliau mengumumkan elektoral PDI Perjuangan 33 persen," cetusnya.

"Alasannya, karena ketika survei dilakukan, Baitul Muslimin baru dibentuk seminggu, jadi kita lihat. Ini semua akan menentukan kredibilitas dari setiap lembaga survei apakah murni sesuai dengan metodologi yang ada atau sesuai dengan kepentingan yang ada," tambah Hasto.

Namun, Hasto mengakui hasil survei elektabilitas kandidat capres dapat berubah kapan saja.

Halaman:

Komentar