Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta menanggapi evaluasi tajam yang diberikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di enam bulan kepemimpinan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Sekretaris Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meminta Heru Budi untuk lakukan sejumlah terobosan demi kemajuan Jakarta.
William pun menilai evaluasi yang diberikan PKS kepada Heru Budi lantaran dianggap tak meneruskan program kerja dari Anies Baswedan sebagai hal yang tidak tepat.
�
Anggota DPRD termuda di Kebon Sirih itu kemudian membeberkan sejumlah hal progresif yang menurutnya sudah tepat dilakukan Heru Budi.
"Banyak yang dilakukan Pak Heru untuk menangani masalah banjir, kemacetan dan problema Jakarta," kata William, Senin (22/5/2023).
Baca juga: Heru Budi Dorong Upaya Jaga Ekosistem dan Lingkungan saat Pencanangan HUT ke-496 Kota Jakarta
"Kami minta Pak Heru untuk lebih banyak melakukan terobosan di DKI," lanjut dia.
Dia pun mengapresiasi Heru Budi yang justru bisa mengerjakan proyek yang sebelumnya mangkrak di era Anies.
"Kami apresiasi kerja akselerasi percepatan penyelesaian sodetan dan normalisasi Sungai Ciliwung yang mangkrak di era Pak Anies," kata dia.
Selain itu, William juga mengapresiasi beberapa gebrakan yang sudah dilakukan Heru Budi diantaranya menambah 267 taman baru di Jakarta hingga optimalisasi kinerja ASN melalui promosi, rotasi dan demosi.
"Pak Heru juga kembali mengoptimalkan kanal-kanal aduan baik secara offline maupun online agar masyarakat bisa langsung menyampaikan keluhan dan masalahnya," ungkap William.
William menambahkan, yang perlu dilakukan Heru Budi juga harus menyiapkan transisi Kota DKI Jakarta yang nantinya tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara.
"Transisi ini harus betul-betul dijalankan dengan baik dan mengedepankan kepentingan warga Jakarta," tuturnya.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Percepat Penyelidikan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Imbau Pihak Terkait Kooperatif
Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Tangsel, 180 KK Terdampak Banjir
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak