SURYA.CO.ID - Seorang bocah kelas 2 SD di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjadi korban pengeroyokan.
Akibatnya, bocah korban penganiayaan itu mengalami luka serius dan meninggal dunia.
Diketahui, bocah SD itu menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah kakak kelas.
Sebelum menemui ajal, ia sempat menyebut nama pelaku.
Bocah malang itu berinisial MHD (9).
Ia diduga dianaya selama dua hari yakni pada Senin (15/5/2023) dan Selasa (16/5/2023).
Baca juga: Kasus Pengeroyokan di SPBU Rogojampi Banyuwangi, Siswa dan Sekolah Terlibat Sepakat Damai
Baca juga: Diantar Orangtuanya ke Polisi, 1 Pelaku Pengeroyokan Pedagang Pasar Gadung Gresik Menyerahkan Diri
MHD mengalami penganiayaan di sekolahnya.
Akibat kejadian itu, ia menjalani perawatan intesentif.
Sayang, nyawanya tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal pada�Sabtu (20/5/2023).
Melansir Kompas.com, korban mengalami luka dalam akibat dugaan tindak penganiayaan yang dialaminya, termasuk adanya retakan pada tulang dada dan tulang punggung korban.
Bahkan usai dikeroyok untuk kedua kalinya, korban sempat mengalami kejang-kejang.
Saat kondisi itulah korban dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (17/5/2023).
Korban Sebut Nama Pelaku
Kakek korban, MY (52) mengatakan, korban sempat menyebut nama salah satu pelaku pengeroyokan yang berinisial AZ sebelum meninggal dunia.
"Ketika ditanya siapa yang melakukannya (penganiayaan), korban hanya bilang 'oleh inisial AZ', namun itu tidak berlanjut karena suara korban sudah tidak ada," kata MY, dikutip dari TribunJabar.id, Minggu (21/6/2023).�
"Sedangkan seteleh dicek di sekolahnya, ada 4 orang dengan nama yang disebutkan," imbuhnya.
MY menegaskan, keluarga korban mendesak pihak sekolah bertanggung jawab atas kasus tersebut lantaran peristiwa yang menimpa korban terjadi saat pembelajaran berlangsung.
Artikel Terkait
Retak Hubungan Jokowi-Prabowo? Proyek Whoosh dan IKN Disebut Pemicu
Mayor Jenderal Israel Mundur: Kronologi Lengkap Skandal Video Penyiksaan Tahanan Palestina
Anak 8 Tahun Tewas Diserang Kawanan Gajah Liar di Pekanbaru, Ini Penyebabnya
Gempa M 5.1 Guncang Sarmi Papua, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami