GELORA.ME - Perkembangan terbaru mengenai surat tuntutan pemakzulan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka yang dikirim ke DPR RI diungkap oleh mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayor Jenderal TNI (Purn) Soenarko.
Soenarko berujar bahwa surat tersebut sudah dua kali dikirim yakni pada akhir Februari. Kemudian pada 17 April 2025 Forum Purnawirawan TNI pun mendeklarasikan tuntutannya.
“Di samping suratnya kita kirim ke Presiden, kita tembusin ke DPR. Ketua-ketua umum parpol yang ada di DPR. Sebetulnya ke Presiden tapi kita tembusin ke sana,” ungkap Soenarko dalam podcast di kanal YouTube Abraham Samad Speak Up, yang tayang pada Selasa, 16 April 2025.
“Belum ada yang direspons. Walaupun dari poin itu sudah ada yang mulai dikerjakan oleh presiden,” timpal Soenarko.
Salah satu dari 8 poin tuntutan itu ialah mendesak pergantian Wapres Gibran Rakabuming Raka lantaran keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dinilai melanggar hukum dan etika peradilan.
"Ini orang (Gibran Rakabuming Raka) sedikitpun tidak memberi harapan bisa membawa bangsa ini jadi lebih baik. Ini akan jadi beban bangsa, mungkin merusak negara. Dia punya predikat anak haram konstitusi," tegasnya.
Mantan Pangdam Iskandar Muda Aceh itu mengaku tidak punya dendam atau sentimen pribadi terhadap Gibran. Hanya saja menurut dia, masih banyak anak bangsa yang memiliki kualitas mumpuni sebagai pemimpin.
"Kalau Gibran orang bagus, orang bermutu kita dukung lah, kita nggak akan ada benci, tapi kan kita tahu ini produk haram (konstitusi)," ketusnya.
"Masih banyak orang baik, kenapa saya katakan anak haram? karena dia telah melanggar hukum, langgar konstitusi, administrasi. Orang-orang melanggar ini kalau kita tolerir akan jadi preseden buruk bagi generasi anak cucu kita nanti," tutup Soenarko.***
Artikel Terkait
Jejak Nanik S Deyang, Pendukung Prabowo sejak Lama, Kini Dilantik Jadi Wakil Kepala BGN
Bambang Tri Bikin Geger: Jangankan Ijazah Kuliah, Bahkan Ijazah SD Jokowi Itu Palsu!
Cerita Djamari Chaniago Dikabari Sehari Sebelum Dilantik Jadi Menko Polkam
Mengejutkan! Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya ke PTUN, Ada Apa?