Profil Djamari Chaniago: Jenderal Yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Menko Polkam

- Rabu, 17 September 2025 | 14:45 WIB
Profil Djamari Chaniago: Jenderal Yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Menko Polkam




GELORA.ME - Nama Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago mendadak menjadi sorotan utama di panggung politik nasional. 


Pria kelahiran Padang ini santer diisukan menjadi kandidat kuat untuk mengisi jabatan strategis Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto.


Munculnya nama Djamari sontak menarik perhatian, bukan hanya karena rekam jejak militernya yang mentereng, tetapi juga karena keterkaitan sejarahnya yang begitu lekat dan krusial dengan Prabowo sendiri.


Di tengah spekulasi yang juga menyeret nama Mahfud MD, sosok Djamari menawarkan sebuah narasi politik yang penuh ironi dan rekonsiliasi.


Pihak Istana sendiri masih enggan berkomentar banyak. Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), Aris Marsudiyanto, menegaskan bahwa penunjukan menteri adalah hak prerogatif penuh Presiden Prabowo.


"Waduh, saya enggak bisa bicara tentang reshuffle ya, biar nanti yang umumkan beliau (Presiden Prabowo)," kata Aris saat ditemui di Kompleks Istana, Jakarta, sebagaimana dilansir kantor berita Antara, Selasa (16/9/2025).


Meski begitu, Aris memberikan sinyal bahwa posisi tersebut akan diisi oleh figur terbaik bangsa, tanpa memandang latar belakang.


"Nanti akan dicari putra terbaiklah oleh pak presiden pasti. Beliau akan mencari putra terbaik bangsa tanpa pandang bulu, dari suku apapun, dari mana asalnya," ujar Aris.


Pimpinan Komisi I DPR Ungkap Djamari Chaniago Akan Jadi Menko Polkam


Presiden Prabowo Subianto akan melantik Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) hingga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) siang ini. 


Pimpinan Komisi I DPR mendengar kabar Menko Polkam akan dijabat oleh Djamari Chaniago.


"Iya (Djamari Chainago akan jadi Menko Polkam)," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono, kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).


Jejak Jenderal Djamari Chaniago: Dari Pangkostrad hingga DKP




Lantas, siapa sebenarnya Djamari Chaniago? Dilansir dari berbagai sumber, ia adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 8 April 1949.


Dia lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) tahun 1971 ini memiliki karier militer yang cemerlang.


Sejumlah jabatan strategis pernah diembannya, termasuk Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dari 23 Mei 1998 hingga 24 November 1999. 


Posisi ini ia ambil alih setelah ditinggalkan oleh Prabowo Subianto.


Setelah itu, kariernya terus menanjak menjadi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) dan puncaknya sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI pada periode 2000-2004, sebelum pensiun dengan pangkat Letnan Jenderal.


Namun, catatan paling signifikan dalam profilnya adalah perannya sebagai anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) pada tahun 1998.


DKP merupakan dewan yang dibentuk untuk memeriksa dugaan keterlibatan Prabowo Subianto dalam operasi penculikan aktivis pro-demokrasi pada periode 1997-1998.


Dewan yang diketuai Jenderal Subagyo Hadisiswoyo dan diwakili oleh Jenderal Fachrul Razi ini beranggotakan nama-nama besar di militer saat itu, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agum Gumelar, Yusuf Kartanegara, Arie J Kumaat, dan Djamari Chaniago sendiri.


Hasil sidang DKP memutuskan bahwa Prabowo terbukti melakukan pelanggaran dan merekomendasikan pemberhentiannya dari dinas militer. 


Keputusan inilah yang mengakhiri karier militer Prabowo pada tahun 1998.


Kini, 27 tahun setelah peristiwa bersejarah itu, nama Djamari Chaniago kembali bersinggungan dengan Prabowo, bukan sebagai hakim, melainkan sebagai calon pembantu utamanya di pemerintahan untuk menjaga stabilitas politik, hukum, dan keamanan negara.


Sumber: Suara

Komentar