BREAKING NEWS! Prabowo Dikabarkan Reshuffle 4 Menteri Sore Ini, Budi Arie Ditendang Dari Kabinet?

- Senin, 08 September 2025 | 16:45 WIB
BREAKING NEWS! Prabowo Dikabarkan Reshuffle 4 Menteri Sore Ini, Budi Arie Ditendang Dari Kabinet?




GELORA.ME - Beredar kabar Presiden Prabowo Subianto akan 'mengocok ulang' susunan Kabinet Merah Putih, dengan 4 menteri terpental, Senin (8/9/2025) sore.


Isu perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih semakin santer di kalangan Istana, Senin siang.


Informasi ini sontak menyita perhatian publik dan kalangan elite politik, memunculkan spekulasi mengenai siapa saja yang akan bertahan dan siapa yang akan terdepak dari lingkar kekuasaan.


Berdasarkan informasi yang dihimpun di kalangan awak media, setidaknya ada empat posisi menteri yang disebut-sebut akan mengalami pergantian kepemimpinan.


Keempat pos tersebut merupakan sektor strategis yang bersentuhan langsung dengan isu politik, hukum, keamanan, kepemudaan, hingga ekonomi kerakyatan.


Daftar Menteri Terdampak Isu Reshuffle


Kabar yang beredar menyebutkan nama-nama menteri yang posisinya berada di ujung tanduk.


Berikut adalah daftar empat menteri yang santer diisukan akan diganti oleh Presiden Prabowo:


Meskipun nama-nama tersebut telah beredar luas, siapa yang akan menjadi pengganti mereka masih menjadi teka-teki.


Namun, sebuah spekulasi menarik muncul terkait posisi Menko Polhukam.


Kabarnya, jabatan krusial ini akan dirangkap oleh Menteri Pertahanan saat ini,  Sjafrie Sjamsoeddin, yang dikenal sebagai salah satu orang dekat Presiden Prabowo.


Analisis Politik: Upaya Meredam Gejolak Publik?


Langkah reshuffle ini dinilai oleh banyak kalangan bukan sekadar penyegaran biasa.


Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, pada akhir pekan lalu, mengemukakan pandangannya bahwa perombakan kabinet di tengah gelombang demonstrasi yang terjadi belakangan ini dapat menjadi langkah strategis untuk meredam gejolak publik.


Menurut Agung, reshuffle akan mengirimkan pesan kuat bahwa "Presiden Prabowo Subianto serius melakukan perbaikan sesuai aspirasi rakyat."


Ia menilai tiga alasan fundamental yang biasanya menjadi pertimbangan reshuffle—teknokratis, yuridis, dan politis—kini telah terpenuhi.


Dari sisi teknokratis, usia Kabinet Merah Putih yang hampir menginjak satu tahun menjadi momentum yang tepat bagi Presiden untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja para menterinya.


Publik, kata Agung, menantikan adanya pembenahan dalam tim ekonomi yang diharapkan bisa lebih cekatan dan responsif terhadap berbagai keluhan masyarakat.


”Saya kira dimensi teknokratis itulah yang akan mengemuka untuk me-reshuffle kabinet ketika ada protes besar publik terhadap pemerintah. Walaupun sasaran utamanya ke legislatif, tetapi residunya sampai ke eksekutif,” tuturnya.


Faktor yuridis juga menjadi pendorong kuat. Penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan beberapa waktu lalu menjadi preseden yang tak bisa diabaikan.


Kasus ini membuka celah kekosongan dan menuntut pengisian posisi segera, mengingat tumpukan persoalan di sektor ketenagakerjaan, termasuk ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang turut menjadi salah satu isu utama para demonstran.


Sementara itu, dari dimensi politis, Agung melihat adanya pergeseran konstelasi.


PDIP, yang sebelumnya mengambil posisi sebagai penyeimbang, kini dinilai mulai menunjukkan sinyal mendekat ke pemerintah.


Kehadiran Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam pertemuan pimpinan partai politik di Istana beberapa hari lalu semakin mempertegas kedekatan tersebut.


Hal ini membuka kemungkinan akomodasi politik baru dalam kabinet.


Sumber: Suara

Komentar