Kubu Roy Suryo Tantang Jokowi Bongkar Sosok Orang Besar Kasus Ijazah Palsu: Tunjuk Hidungnya!

- Senin, 28 Juli 2025 | 17:05 WIB
Kubu Roy Suryo Tantang Jokowi Bongkar Sosok Orang Besar Kasus Ijazah Palsu: Tunjuk Hidungnya!




GELORA.ME - Kuasa hukum Roy Suryo Cs, Ahmad Khozinudin, menantang eks Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) untuk menunjukkan siapa orang besar di balik polemik ijazah palsu yang sebelumnya dia sebutkan.


Jokowi sebelumnya mengatakan bahwa dirinya mencurigai ada agenda politik besar di balik kasus ijazah palsu ini hingga dia menyebutkan ada sosok 'orang besar' yang mem-back up isu tersebut.


Namun, Jokowi enggan mengungkapkan siapa 'sosok besar' yang dia maksud itu dan menyebut semua orang sudah tahu siapa sosok itu.


"Kan saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan. Artinya, memang ada orang besar ada yang mem-back up, ya semua sudah tahu lah (sosok besar yang dimaksud)," kata Jokowi di kediamannya, Sumber, Banjarsari, Surakarta, Jumat (25/7/2025).


Ahmad pun meminta agar Jokowi membongkar siapa sosok 'orang besar' tersebut, hingga dia menyebut nama beberapa tokoh, seperti pendiri PT Agung Sedayu Group sekaligus pengembang PIK 2, Sugianto Kusuma alias Aguan, CEO Salim Group, Anthony Salim, hingga nama eks Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga dibawa-bawa.


"Hari ini saya tantang saudara Joko Widodo. Kalau memang benar ada orang besar, tunjuk hidungnya. Siapa namanya? Apakah orang besar itu Aguan, sebut Aguan, Kalau orang besar itu Anthony Salim, sebut Anthony Salim. Kalau orang besar itu SBY, sebut SBY," tegasnya, Senin (28/7/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.


Dengan adanya tuduhan seperti ini dari kubu Jokowi, Ahmad pun merasa aneh karena mereka yang melaporkan Roy Suryo Cs atas fitnah ijazah palsu, tetapi mereka juga menebar fitnah tanpa ada bukti.


"Jangan mengedarkan fitnah, ini kan aneh. Mereka melaporkan difitnah oleh klien kami karena ijazah palsu. Tetapi hari ini mereka mengedarkan fitnah. Fitnah itu bukan hanya pada orang yang disebut besar tadi, tapi juga kepada klien-klien kami," katanya.


"Seolah-olah kami cuman pion politik. Seolah-olah kami ini orang-orang yang bisa dikendalikan oleh partai politik, orang besar di negeri. Enggak," sambungnya.


Ahmad kemudian menegaskan, saat ini, pihaknya sedang memperjuangkan kebenaran kasus ini, sehingga dia meminta agar kubu Jokowi tidak mengalihkan isu dengan mengaitkannya dengan politik.


"Kami tegaskan perjuangan mengungkap kebenaran ijazah ini adalah perjuangan konstitusional, karena ini perjuangan konstitusional, tolong jangan kaitkan dengan politik apapun."


"Sehingga ketika Saudara Joko Widodo berusaha mengalihkan ini kepada aktivitas politik bahkan dengan tuduhan-tuduhan fitnah-fitnah ada orang besar, ada yang ingin menjatuhkan reputasi politiknya, sejatinya saat itulah Saudara Joko Widodo sendiri yang sedang berpolitik," ucap Ahmad.


Dalam laporan yang diajukan ke Polda Metro Jaya, Jokowi melaporkan 12 orang yang diduga menyebarkan informasi palsu dan mencemarkan nama baiknya melalui media sosial maupun kanal digital lainnya.


Pelaporan tersebut juga disertai dengan barang bukti berupa ijazah asli, lembar pengesahan skripsi, serta flashdisk berisi 24 video yang diunduh dari berbagai platform media sosial dan YouTube, yang berisikan tuduhan bahwa ijazah milik Jokowi tidak sah atau palsu.


Nama-nama yang dilaporkan Jokowi yakni sebagai berikut:


  1. Roy Suryo (Mantan Menpora dan pakar telematika)
  2. Rismon Sianipar (Ahli digital forensik)
  3. Tifauzia Tyassuma atau dr Tifa (Epidemiolog dan aktivis)
  4. Rizal Fadillah (Pemerhati politik)
  5. Eggi Sudjana (Aktivis hukum)
  6. Damai Hari Lubis
  7. Ruslam Effendi
  8. Kurnia Tri Royani
  9. Michael Benyamin Sinaga
  10. Nurdian Noviansyah Susilo
  11. Ali Ridho atau Aldo
  12. Abraham Samad (Mantan Ketua KPK)


Dalam kasus ini, Jokowi pun telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya pada Rabu (23/7/2025) lalu di Mapolres Solo, Jawa Tengah.


Dia datang dengan membawa dokumen ijazah asli dari jenjang SD hingga perguruan tinggi sebagai bukti.


Jokowi dicecar 45 pertanyaan oleh penyidik saat pemeriksaan berlangsung.


Selesai pemeriksaan selama 3 jam lamanya, Jokowi mengatakan setidaknya ada dua dokumen berupa ijazah yang disita oleh penyidik untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.


Dua dokumen tersebut merupakan ijazah asli Jokowi saat lulus dari SMAN 6 Solo dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.


Jokowi Hanya Mau Tunjukkan Ijazah Asli di Persidangan


Terkait dengan ijazahnya, Jokowi menegaskan dia hanya mau menunjukkan ijazah aslinya itu di persidangan.


"Tapi yang jelas saya ingin menunjukkan ijazahnya di dalam sidang pengadilan nantinya, harus dalam sidang-sidang pengadilan yang ada, nanti akan saya tunjukkan ijazah asli," tegasnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (15/7/2025).


Kasus ini bermula saat Roy Suryo Cs dilaporkan sejumlah relawan Jokowi ke pihak kepolisian setelah ramai tudingan ijazah palsu Jokowi.


Pertama, laporan itu datang dari organisasi masyarakat Pemuda Patriot Nusantara bersama Relawan Jokowi ke Polres Metro Jakarta Pusat pada, Rabu (23/4/2025) siang.  


Selain Roy, pihak lain yang dilaporkan yakni ahli digital forensik Rismon Sianipar, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah, dan dokter Tifauzia Tyassuma.


Laporan ini didasarkan pada dugaan pelanggaran Pasal 160 KUHP tentang penghasutan di muka umum.


Lalu, selang beberapa hari, sejumlah orang yang tergabung dalam organisasi Peradi Bersatu mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta pada Kamis (24/4/2025).


Mereka yang membentuk sebuah tim bernama Advocate Public Defender untuk membuat laporan polisi terkait tudingan polemik ijazah Jokowi yang disebut-sebut palsu.


Hingga akhirnya, laporan dari berbagai Polres ini pun ditarik ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.


Objek perkara pencemaran nama baik juga lebih dulu dilaporkan langsung oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo pada 30 April 2025.


Sumber: Tribun

Komentar