GELORA.ME - Dokter Tifauzia Tyassuma atau akrab disapa dokter Tifa mengaku mendapatkan tiga bundel data yang menjadi bukti penting soal keaslian ijazah Jokowi.
Beberapa orang yang merupakan alumni Universitas Gajah Mada (UGM) dari berbagai fakultas memberikan ijazah, transkrip nilai, serta dokumen pendukung lainnya yang bisa membantu dokter Tifa mengungkap soal polemik ijazah Jokowi.
“Minggu lalu saya dengan mata kepala sendiri menyaksikan dua dokumen yang sangat penting dari seseorang lulusan Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985. Ijazah asli, transkrip asli,” kata dokter Tifa dikutip dari akun YouTube Refly Harun pada Senin, 14 Juli 2025.
Meski mengaku sudah memegang bukti-bukti penting tersebut, dokter Tifa enggan memberitahu lebih rinci demi menjaga kerahasiaan.
“Ini adalah novum atau bukti yang sangat penting, jadi detail-detailnya saya simpan,” ujarnya.
Pada bundel yang pertama, seseorang yang tak disebutkan namanya mengirimkan ijazah asli Fakultas Kehutanan UGM yang tahun kelulusannya sama dengan tahun lulus Jokowi.
“Alhamdulillah saya benar-benar menyaksikan ijazah asli lulusan Fakultas Kehutanan UGM yang lulus tahun 1985. Artinya secara teori, mestinya itu sama. Mau dikeluarkan di wisuda bulan Mei, Agustus, November, atau bahkan Desember di tahun yang sama, pasti blanko dari ijazah itu sama, apalagi satu fakultas,” ujarnya.
Dokter Tifa menyebut bahwa kondisi ijazah yang diterimanya tersebut masih sangat baik meski sudah puluhan tahun.
“Setelah kurun waktu sekitar 40 tahun ijazah itu masih sempurna, artinya itu dicetak dengan kualitas tinggi,” katanya.
Selain itu, ada juga beberapa pengaman yang membuat ijazah tersebut sulit dipalsukan.
“Kemudian ada pengaman-pengamannya yang buat saya juga surprise, jadi ijazah sarjana dari UGM itu memang pengamannya banyak,” kata dokter Tifa.
“Saya hitung ada lima pengaman yang artinya itu membuat ijazah itu menjadi sangat sulit untuk dipalsukan,” ujarnya menyambung.
Dalam ijazah tersebut, ada materai yang bisa menjadi salah satu bukti untuk mengetahui apakah ijazah tersebut sesuai ketentuan atau tidak.
“Ada materai juga yang terkonfirmasi bahwa materai itu sangat penting, enggak sembarangan karena materai itu kan sesuai sama peraturan. Di tahun itu materai itu harus berapa, nah ketahuan di situ,” katanya.
Selain materai, foto dan baju wisudawan juga memiliki aturan tersendiri dan setelah dibandingkan, foto dan baju wisudawan UGM tersebut tidak sesuai dengan foto di ijazah Jokowi.
“Dari sisi foto yang bersangkutan, insinyur asli kehutanan UGM tahun 1985, foto juga mengkonfirmasi bahwa ada sebuah peraturan untuk foto wisudawan yang digunakan di Ijazah yang ternyata berbeda dengan ijazah yang kita lihat (milik Jokowi),” ujarnya.
Transkrip nilai yang ada juga disebut sangat jauh berbeda dengan transkrip nilai milik Jokowi.
“Di transkrip itu sudah jelas beda sekali, 180 derajat. Perbedaannya luar biasa beda dengan transkrip yang diklaim sebagai transkrip nilainya Jokowi oleh Bareskrim,” ujar dokter Tifa.
Bundel bukti kedua yang didapatkan dr. Tifa adalah ijazah dan transkrip dari mahasiswa UGM yang lulus di tahun 1985 namun bukan dari Fakultas Kehutanan.
Salah satu ijazah yang diterima dokter Tifa adalah ijazah sarjana muda yang disebut lebih sederhana dan disebut lebih berpeluang untuk dipalsukan.
“Ijazah sarjana muda lebih simpel, pengamannya cuma satu. Sehingga boleh dibilang kalau mau dipalsukan itu lebih mudah,” katanya.
Pada bundel ketiga, dokter Tifa kembali mendapatkan kiriman ijazah lulusan UGM di Fakultas Kehutanan.
Setelah membandingkan ijazah-ijazah lulusan UGM tersebut, dokter Tifa semakin yakin bisa membuktikan bahwa ijazah Jokowi jauh berbeda dengan ijazah lulusan UGM lainnya meski didapat pada tahun yang sama.
Para lulusan UGM tersebut juga telah bersedia menjadi saksi soal kasus ijazah palsu Jokowi yang hingga kini masih bergulir.
“Alhmdulillahnya lagi, mereka semua para pemilik ijazah ini bersedia menjadi saksi,” ujar dokter Tifa.
[VIDEO]
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Said Didu Minta Aparat Hukum dan Prabowo Berhenti Jadi Pelindung Jokowi dalam Kasus Ijazah Palsu
Jaksa KPK: Pledoi Berisi Keterangan Anak Buah Hasto yang Sudah Diatur
Seleksi Ijazah Ketat, Mulyono Jangan Melamar Kerja ke MRT Jakarta
Purnawirawan TNI Akan Kirim Surat Kedua Soal Pemakzulan Gibran: Rencana Terakhir Duduki MPR!