MISTERI 2 Menit Percakapan Rahasia Prabowo-Dasco Sebelum Terbang ke Arab Saudi

- Selasa, 01 Juli 2025 | 21:30 WIB
MISTERI 2 Menit Percakapan Rahasia Prabowo-Dasco Sebelum Terbang ke Arab Saudi




GELORA.ME - Presiden RI Prabowo Subianto terekam kamera sempat berbicara pelan-pelan kepada Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, saat hendak memasuki pesawat kepresidenan yang akan membawanya ke Arab Saudi, Selasa (1/7/2025).


Momen di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, tersebut tentu menjadi pemandangan tak biasa, dan mengundang tanda tanya besar.


Tepat beberapa langkah sebelum menaiki tangga pesawat kepresidenan, Presiden Prabowo tiba-tiba menghentikan langkahnya.


Bukan untuk lambaian tangan terakhir, melainkan untuk sebuah percakapan yang tampak serius selama kurang lebih dua menit dengan orang kepercayaannya, Dasco.


Sontak saja peristiwa yang terjadi selama dua menit itu menyita perhatian.


Dalam rutinitas protokoler yang biasanya berjalan kaku dan cepat, jeda dua menit untuk sebuah obrolan empat mata di tengah landasan pacu adalah sebuah anomali.


Di dekat mereka, berdiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang tampak menyimak dengan saksama interaksi antara Presiden dan Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra tersebut.


Bahasa tubuh ketiganya menjadi sorotan.


Prabowo terlihat memberikan arahan dengan gestur tegas, sementara Dasco mendengarkan dengan penuh perhatian.


Gibran, sang wakil, memilih untuk mengamati dari dekat, seolah memahami pentingnya pesan yang sedang disampaikan dalam momen krusial tersebut.


Apa yang begitu mendesak sehingga harus dibicarakan di detik-detik terakhir sebelum keberangkatan?


Ketika coba dikonfirmasi usai pesawat kepresidenan lepas landas, Sufmi Dasco Ahmad justru memberikan jawaban yang semakin menambah aura misteri pada percakapan itu.


Sambil tertawa, ia mencoba mengelak namun secara bersamaan mengonfirmasi bahwa ada sesuatu yang penting dibicarakan.


"Ha-ha-ha... jangan, mau tau saja. Itu percakapan rahasia," kata Dasco.


Dia lantas menambahi, "Tapi tadi lihat kan, bicaranya sambil ketawa-ketawa."


Di satu sisi, ia menyebutnya "percakapan rahasia", mengindikasikan adanya instruksi atau informasi penting yang bersifat internal.


Sementara di lain sisi, ia menambahkan klausa "sambil ketawa-ketawa" yang bisa jadi merupakan upaya untuk meredakan spekulasi dan memberi kesan bahwa obrolan tersebut berlangsung dalam suasana akrab dan santai, kontras dengan apa yang tertangkap kamera.


Namun, Dasco kemudian memberikan petunjuk yang lebih jelas mengenai substansi pembicaraan tersebut.


Ia mengisyaratkan adanya "titipan" atau pesan khusus dari Presiden Prabowo yang akan bepergian untuk waktu yang cukup lama.


"Kalau soal titipan pergi lama, tentunya tadi sudah dibicarakan dengan Mas Wapres (Gibran) ya. Kalau tadi ada deh (obrolan Prabowo-Dasco)," kata Dasco.


Kursi Dubes di AS


Dalam kesempatan yang sama, Dasco juga sempat mengonfirmasi pemerintah akan secara resmi mengajukan satu nama calon Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat ke DPR pada Rabu (2/7/2025).


Kabar ini menjadi angin segar setelah kursi penting di Washington DC tersebut kosong dalam waktu yang cukup lama.


Konfirmasi ini disampaikan langsung oleh Dasco di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Selasa (1/7/2025), setelah ia berkomunikasi dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.


"Menurut informasi dari menteri sekretaris negara, bahwa terutama besar beberapa negara sahabat termasuk Amerika Serikat konfirm besok akan dikirim ke DPR dan kita akan proses sesuai mekanisme yang berlaku di Komisi I," kata Dasco.


Ketua Harian Partai Gerindra ini menegaskan bahwa pemerintah tidak mengajukan beberapa nama untuk dipilih, melainkan sudah mengerucut pada satu kandidat tunggal yang telah diputuskan.


"Satu nama," tegas Dasco saat ditanya mengenai jumlah calon yang diajukan.


Ketika awak media mencoba memancing dengan salah satu nama yang sempat beredar dalam bursa spekulasi, yakni mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Dasco dengan cepat dan tegas menepisnya.


"Bukan. Bukan, bukan. Nanti besok biar Komisi I. Ini ada pimpinan Komisi I akan menjelaskan kepada pers terhadap duta besar negara sahabat yang dikirim oleh pemerintah kepada DPR. Itu yang pertama," jelas Dasco.


Lebih lanjut, Dasco memastikan bahwa DPR akan bergerak cepat untuk memproses nama calon tersebut.


Mengingat masa sidang saat ini terbilang pendek, DPR akan mengusahakan agar proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dapat segera rampung sehingga sang duta besar terpilih bisa dilantik dalam waktu dekat.


"Yang kedua, kita akan proses melalui mekanisme karena jangka waktu sidang pada masa sidang ini pendek, kita akan usahakan secepatnya, agar dapat segera dilantik pada selesai masa sidang yang saat ini," tambahnya.


Sumber: Suara

Komentar