GELORA.ME – Analis komunikasi politik Hendri Satrio atau Hensa, menanggapi sorotan publik terkait dugaan ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut-sebut dicetak di Pasar Pramuka.
Ia menilai, polemik ini membutuhkan respons tegas dan cepat dari Universitas Gadjah Mada (UGM) selaku institusi penerbit ijazah Jokowi.
Menurut Hensa, ketidakjelasan sikap UGM hingga saat ini justru bisa berdampak buruk terhadap reputasi kampus tersebut sebagai lembaga pendidikan tinggi ternama.
"Menurut saya, ini akan merugikan UGM jika tidak merespons polemik ijazah Jokowi ini dengan serius, apa lagi sampai disebut dicetak di Pasar Pramuka, harus dibuktikan dengan cepat," kata Hensa dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (27/6/2025).
Hensa menilai, saat ini merupakan momentum tepat bagi UGM dan Jokowi untuk muncul bersama guna menyelesaikan isu ini secara terbuka agar tidak berkembang menjadi narasi liar di masyarakat.
Dari sisi komunikasi politik, Hensa menilai absennya klarifikasi dari UGM dapat menimbulkan krisis kepercayaan publik terhadap integritas institusi tersebut.
“Sebagai institusi yang mengedepankan integritas akademik, UGM harus merespons dengan segera. Jika tidak, narasi liar seperti ‘ijazah dicetak di Pasar Pramuka’ akan semakin menguat di ruang publik dan sulit dikendalikan,” ucapnya.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Bantah OTT Kejaksaan: Ini Faktanya