GELORA.ME -Pesan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung kepada Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dalam berpolitik tidak menghina orang lain merupakan sindiran menohok atas kebiasaan elite PSI selama ini.
Demikian dikatakan Presidium Forum Alumni Kampus Seluruh Indonesia (Aksi) Nurmadi H. Sumarta kepada RMOL, Jumat 13 Juni 2025.
"Bahkan PSI kalau perlu bikin pernyataan dengan kata dan narasi yang provokatif. Tujuan utamanya viral dan ingin muncul seolah pemberani," kata Nurmadi yang juga dosen Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini.
Di mata Nurmadi, PSI pada dasarnya pragmatis tanpa ideologi yang jelas. Menurutnya, dipilihnya Kaesang memimpin PSI juga lebih didasarkan kemudahan akses politik dan dukungan kekuasaan.
"Kita lihat fenomena Pemilu 2024 banyak ditemukan penggelembungan suara di SIREKAP," kata Nurmadi.
Meskipun tidak lolos di Senayan, kata Nurmadi, tampaknya PSI tetap dapat manfaat terutama di tingkat daerah.
"Bahkan banyak pemasangan baliho PSI yang dibantu oleh aparat," kata Nurmadi.
Berdasarkan catatan redaksi, dalam berpolitik, kader PSI rajin menghina politikus lain yang berseberangan.
Artikel Terkait
Skandal Solar Murah Rp 2,5 Triliun: Erick Thohir hingga Boy Thohir Disebut, Kejagung Dinilai Tak Serius
Sjafrie vs Dasco: Pengamat Bantah Rumor, Sebut Mereka Dua Pilar Utama Prabowo
Adimas Firdaus Resbob Dilaporkan Viking ke Polda Jabar, Profiling Dimulai
Adimas Firdaus Pemilik Akun Resbob Dituntut Wagub Jabar, Polisi Diminta Tangkap Pelaku Penghina Suku Sunda