GELORA.ME - Luhut Binsar Pandjaitan mengungkit peran asing dalam kasus ijazah Jokowi. Kini Roy Suryo justru tengah sibuk menyiapkan bukti dan saksi baru.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) meminta agar publik tidak lagi memperpanjang polemik ijazah Jokowi.
Kini diketahui bahwa setelah ijazah, Roy Suryo Cs akan melaporkan skripsi Jokowi ke Bareskrim Polri.
Mereka juga menyiapkan bukti dan saksi baru untuk menentang hasil penyelidikan Bareskrim Polri.
"Jangan sakit jiwa semua, bicara yang penting," kata Luhut.
Ia mengatakan hal tersebut bertujuan agar isu ijazah Jokowi ini tidak membebani Presiden Prabowo Subianto.
"Sehingga presiden jangan dibebani pikiran dengan pikiran yang gak perlu seperti itu," katanya.
Luhut merasa heran karena Roy Suryo Cs secara terus-menerus memperpanjang polemik ijazah Jokowi.
"Apa sih yang mesti dipersoalkan ? Apa masalahnya buat Indonesia ? kan gak ada, gak ada masalah," katanya.
Dia menekankan untuk tidak terpengaruh asing.
"Jangan kita membuat berita yang memprovokasi diri kita sendiri, menghabisi energi kita sendiri. Seperti presiden katakan, jangan kita ada proxy dari negara atau orang luar yang membentur-benturkan kita," katanya.
Menanggapi pernyata Luhut, Roy Suryo mengatakan polemik ijazah Jokowi menjadi masalah bagi Indonesia.
"Masalah," katanya seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas TV.
Ia mengatakan bahwa skripsi dan ijazah Jokowi merupakan kasus yang saling berkaitan.
"Bukan digulirkan lagi, ini satu rangkaian sebenanrya. Indonesia tuh kalau etik saja tidak punya, kejujuran saja tidak punya ya ini kan masalahnya kejujuran dan kenegarawanan. Kalau tidak ada ya hancur bangsa ini," kata Roy.
Roy Suryo mengatakan kini sedang mengumpulkan bukti baru.
Menurutnya Rismon Sianipar sedang berada di Wonosegoro, Kabupaten Boyolali untuk memastikan kebenaran bahwa Jokowi memang KKN di sana.
"Makanya kami ketuk sekarang kejujurannya seperti apa. Kayak pak Kasmudjo sudah mulai jujur. Besok akan muncul nama-nama dari UGM yang akan memberi testimoni soal ijazah, tunggu saja," katanya.
Bukan hanya skripsi dan ijazah yang dianggap palsu, Roy Suryo Cs juga menuduh bahwa koran Kedaulatan Rakyat yang ditampilkan Bareskrim Polri juga palsu.
Korban itu menjadi bahan penyelidikan polisi karena menjadi tempat pengumuman penerimaan mahasiswa UGM di tahun 1980.
"Nama-nama dari harian KR, yang nanti akan membuktikan ya harian itu tidak benar," kata Roy.
Ia mengatakan khawatir bila ada pihak-pihak yang memanfaatkan Bareskrim Polri untuk memberi barang bukti palsu.
"Saya percaya pada Bareskrim tapi jangan sampai ada orang yang memanfaatkan Bareskrim untuk memberi bukti yang tidak benar, kan kasihan ke Bareskrim," katanya.
Roy Suryo tak menjawab arah dari tindakannya dalam memperpanjang urusan ijazah Jokowi.
"Kalau skripsi jelas 99,9 persen palsu karena tidak ada lembar pengesahan, lembar pengujian. Jangan sampai almamater kami ditumpangi oknum yang menggunakan nama UGM. UGM benar-benar dipertanyakan, sayang banget," kata Roy Suryo.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
NGAWUR! Menteri Kabinet Prabowo Mau Pelintir Sejarah Pemerkosaan Massal 1998
Terungkap Isi Pembicaraan Prabowo dan Trump Lewat Telepon
Pak Tito, Kenapa Sih Hal-Hal Kecil Gitu Mesti Bohong?
Prof Jimly Usul Presiden Dipilih Rakyat, Wapres Oleh MPR: Gimana Menurutmu?