GELORA.ME - Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur, kembali menyampaikan pujiannya kepada mantan Presiden Jokowi.
Kali ini, pernyataan tersebut disampaikan Dedy menanggapi video yang menunjukkan kedatangan rombongan suku Samin ke kediaman Jokowi.
Dikatakan Dedy, peristiwa itu mencerminkan tingginya penghormatan masyarakat terhadap Presiden ke-7 RI tersebut.
"Ini salah satu contoh dari sekian banyak contoh bahwa beliau ini memang ngga bisa diremehkan apalagi dilecehkan. Karena dalam dunia obyektif beliau ini sangat dihormati," ujar Dedy di X @DedynurPalakka (12/6/2025).
Dedy menegaskan bahwa dirinya akan terus berkontribusi untuk menyuarakan sisi-sisi positif Jokowi, sebagai bentuk dedikasi pribadi.
"Dan saya mendedikasikan waktu dan sumber daya yang saya miliki untuk menulis tentang hal-hal baik dari beliau," lanjutnya.
Menariknya, Dedy juga menyelipkan sindiran kepada pihak-pihak yang kerap mengkritik Presiden.
Ia menyebut nama Jhon Sitorus sebagai perwakilan dari kalangan yang, menurutnya, masih gagal menerima kenyataan atas pilihan politik Jokowi.
"Hal-hal yang tidak baik biar ditulis sama bro Jhon Sitorus dkk. Karena mereka ini adalah para mantan yang gagal move on, karena beliau mengambil jalur langit (langit ini bahasa kiasan ya, jangan emosi)," tandasnya.
ππ
Ini salah satu contoh dari sekian banyak contoh bahwa beliau ini memang ngga bisa diremehkan apalagi dilecehkan, karena dalam dunia obyektif beliau ini sangat dihormati.
β Dedy Nur (@DedynurPalakka) June 11, 2025
Dan saya mendedikasikan waktu dan sumber daya yang saya miliki untuk menulis tentang hal-hal baik dari⦠https://t.co/wWWBjb7SCh
Sebelumnya, pernyataan Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi, Dedy Nur, yang menyebut mantan Presiden Jokowi telah memenuhi syarat sebagai nabi ditentang pegiat media sosial, Jhon Sitorus.
Jhon menilai pernyataan itu sangat berlebihan dan berpotensi menimbulkan kontroversi.
"Hati-hati kalo bicara soal Nabi bro Dedy," ujar Jhon di X @jhonsitorus_19 (10/6/2025).
Ia mempertanyakan maksud Dedy dalam menyebut Jokowi sebagai nabi.
Bagi Jhon, perlu dijelaskan secara spesifik umat agama mana yang dimaksud agar tidak menimbulkan salah tafsir di publik.
"Jokowi jadi Nabi umat agama mana yang kau maksud? Harus diperjelas agar tidak menimbulkan polemik," lanjutnya.
Jhon menyatakan bahwa ia memahami semangat loyalitas Dedy terhadap Jokowi, namun menyamakan presiden dengan nabi bukanlah pernyataan yang tepat.
"Saya tau semangat anda begitu membabi buta mencintai Jokowi. Tetapi menyebut Jokowi sudah memenuhi syarat sebagai nabi itu berlebihan," tukasnya.
Ia kemudian mengutip definisi nabi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang menyebut bahwa nabi merupakan orang yang menyampaikan pesan dari Tuhan kepada manusia.
Dari sini, Jhon menyampaikan dua pertanyaan mendasar.
"Pertama, jika anda mengatakan Jokowi memenuhi syarat sebagai Nabi, maka itu artinya Jokowi menerima Wahyu dari Tuhan secara langsung. Di kau harus bisa buktikan itu agar tidak jadi polemik," imbuhnya.
"Kedua, memiliki sifat kenabian. Sifat kenabian seperti apa yang engkau maksud bang?," tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyinggung bahwa selama satu dekade kepemimpinan Jokowi, belum pernah ada yang menyatakan bahwa Presiden memiliki sifat kenabian, kecuali Dedy sendiri.
"10 tahun Jokowi jadi presiden RI, tidak ada 1 pun manusia yang mengatakan Jokowi memiliki sifat kenabian, kecuali anda sendiri," sebutnya.
Jhon menegaskan bahwa pernyataan Dedy perlu diperjelas untuk menghindari kesalahpahaman publik.
"Maka saya tanya, Nabi umat agama mana yang anda maksud? Itu harus jelas," kuncinya.
ππ
Hati2 kalo bicara soal Nabi bro @DedynurPalakka
β Jhon Sitorus (@jhonsitorus_19) June 10, 2025
Jokowi jadi Nabi umat agama mana yang kau maksud? Harus diperjelas agar tidak menimbulkan polemik.
Saya tau semangat anda begitu membabi buta mencintai Jokowi. Tetapi menyebut Jokowi sudah "memenuhi syarat sebagai nabi" itu⦠pic.twitter.com/n0NWl829KF
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Jokowi Tanggapi Santai Kapal-kapal JKW Muatan Bijih Nikel di Raja Ampat Papua Barat, Ini Katanya
Gibran Bisa Mundur Tanpa Pemakzulan, Tidak Perlu Dipermalukan Melalui Sidang Istimewa
Bobby Tepis 4 Pulau Aceh Hadiah ke Sumut: Kenapa Tak ke Solo Saja?
SIMAK! Poin-Poin Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut