Soroti Kasus Ijazah Palsu, Mayjen TNI Purn Soenarko: Jokowi Sangat Menghina Bangsa!

- Kamis, 05 Juni 2025 | 15:10 WIB
Soroti Kasus Ijazah Palsu, Mayjen TNI Purn Soenarko: Jokowi Sangat Menghina Bangsa!




GELORA.ME - Mayor Jenderal (Purn) Soenarko sebelumnya disorot karena menuntut pencopotan Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. 


Ia membacakan pernyataan sikap dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang berisi delapan poin.


Kini, Mayjen TNI (Purn) Soenarko menyingung kasus dugaan ijazah palsu milik mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.


Mayjen TNI (Purn) Soenarko secara blak-blakan mengatakan dirinya yakin bahwa Jokowi tidak memiliki ijazah Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).


Hal ini disampaikannya dalam video yang tayang di kanal YouTube Sentana TV pada Rabu (4/6/2025) berjudul "DPR MPR Didesak Makzulkan Gibran, Mayjen TNI (Purn) Soenarko: Demi Masa Depan Bangsa".


"Saya pribadi dan saya berani pertanggungjawabkan bahwa Jokowi itu tidak punya ijazah. Karena itulah saya sekarang dukung gerakan dari empat pengejar kejujuran. Bukan mengejar ijazahnya Jokowi, mengejar kejujuran. Karena Jokowi ini sudah 20 tahun menipu kita," ucap Mayjen TNI (Purn) Soenarko.


Mayjen TNI (Purn) Soenarko menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh Jokowi telah mencoreng nama bangsa Indonesia. 


Pasalnya, ia merasa jika Jokowi sudah menipu rakyat selama ini.


"Kelakuan Jokowi ini sangat menghina bangsa, sangat merendahkan bangsa Indonesia yang jumlahnya hampir 280 juta dengan tipu-tipunya yang begitu menjijikkan," tambah Mayjen TNI (Purn) Soenarko.


Mayjen TNI (Purn) Soenarko pun mempertanyakan gelar akademik yang diperoleh oleh Jokowi. 


Sebelumnya, publik juga sempat menyoroti hal serupa ketika Jokowi masih memiliki gelar Drs. saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, kemudian berubah menjadi Ir saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.


"Selama ini memang Jokowi tukang tipu. Sudah hampir dua puluh tahun. Wali kota pakai doktorandus (Drs.). Begitu masuk DKI (gubernur), jadi insinyur, begitu jadi presiden nggak jelas. Sekali lagi ini penghinaan, merendahkan citra bangsa Indonesia," imbuh Mayjen TNI (Purn) Soenarko lagi.


Oleh karena ketidakjelasan tersebut, Mayjen TNI (Purn) Soenarko merasa bahwa rakyat Indonesia pantas untuk menuntut Jokowi bertanggung jawab.


"Saya yakin seyakin-yakinnya, Jokowi tidak punya ijazah dan dia nipu kita. Itu harus kita mintain pertanggungjawaban," sambungnya.


Tak hanya membicarakan perihal kasus dugaan ijazah palsu Jokowi, Mayjen TNI (Purn) Soenarko pun menyinggung kembali salah satu tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang mendesak pemakzulan Gibran Rakabuming.


Ia menyinggung bahwa naiknya Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia saat ini adalah pelanggaran konstitusi. 


Mayjen TNI (Purn) Soenarko juga menyebut kasus akun Kaskus Fufufafa yang dahulu ramai dan diduga milik Gibran Rakabuming.


"Gibran ini jadi Wakil Presiden melanggar konstitusi dan administrasi. Kemudian Gibran ini tak bermoral, lihat aja fufufafa. Roy Suryo mengatakan 99,99 persen fufufafa itu identik atau sama dengan Gibran. Bayangkan saja kalau kita dipimpin oleh manusia tak bermoral, mending kita dipimpin oleh monyet. Mending, bisa kita atur. Nafsunya monyet seberapa sih? Sebesar perutnya doang," bebernya.


Karena itu, Mayjen TNI (Purn) Soenarko meminta Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk mengambil langkah tegas. 


Sebagai orang yang memiliki kedudukan tertinggi di Tanah Air, Mayjen TNI (Purn) Soenarko berharap Prabowo Subianto dapat mendengarkan suara rakyat.


"Pada kesempatan ini saya sampaikan kepada bapak Presiden Prabowo, memang kondisi carut-marut bangsa ini tinggalan Jokowi tapi saat ini bapak presiden jadi bapak yang bertanggung jawab kondisi bangsa. Sekarang ini memang peninggalan Jokowi tapi sekarang bapak yang berkuasa. Bapak bisa apa saja karena begitu besar wewenang yang diberikan kepada presiden, mencopot Kapolri, mengusut kasus-kasus pelanggaran hukum yang sangat mensuk hati," kata Mayjen TNI (Purn) Soenarko.


Namun, jika Presiden RI Prabowo Subianto memilih untuk mengabaikan rakyat, termasuk tuntutan dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI, Mayjen TNI (Purn) Soenarko mengatakan tidak menutup kemungkinan jika kelak rakyat akan merebut kedaulatan.


"Saya pada kesempatan ini menyampaikan kepada Pak Prabowo kalau bapak tegakkan konstitusi, bapak jalankan dengan jujur, adil, benar, kita pasti dukung dan rakyat siap mati untuk membela Presiden Prabowo, termasuk saya. Tapi kalau bapak tidak dengarkan suara kita, jangan nyesal kalau rakyat turun ke jalan mengambil paksa kedaulatan. Yang namanya revolusi, namanya people power, namanya datang ke DPR ngambil kekuasaan bapak, itu hak rakyat," tutur Mayjen TNI (Purn) Soenarko.


Pada akhir video, Mayjen TNI (Purn) Soenarko menilai jika konstitusi telah diacak-acak saat era Jokowi menjabat. 


Namun, Mayjen TNI (Purn) Soenarko mengatakan bahwa Prabowo Subianto dapat menata ulang kembali negara selama mendengar keinginan rakyat.


"Kemarin konstitusi itu memang diacak-acak oleh Jokowi. Kewajiban Bapak Prabowo untuk memperbaikinya. Sekali lagi, kalau bapak sejalan seperti yang kita kehendaki, rakyat pasti membela," imbuh Mayjen TNI (Purn) Soenarko.


👇👇



Sumber: Suara

Komentar