GELORA.ME - Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan kembali bahwa mereka tidak berkewajiban mempublikasikan ijazah asli Presiden Joko Widodo, meski muncul desakan dari sejumlah pihak yang meragukan keabsahannya.
Pernyataan itu datang di tengah maraknya kembali isu soal legalitas ijazah Jokowi yang ramai dibicarakan di media sosial.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menyesalkan adanya informasi keliru dan upaya disinformasi yang terus beredar.
Ia menekankan bahwa Jokowi memang pernah menjadi mahasiswa UGM dan menyelesaikan studinya secara sah.
“Ijazah serta skripsi Joko Widodo itu otentik. Beliau aktif sebagai mahasiswa, dikenal oleh teman-temannya, dan lulus sesuai prosedur akademik,” ujar Sigit.
Tak hanya pihak kampus, sejumlah akademisi dan alumni juga turut bersuara.
Guru besar hukum administrasi negara, Prof. Zainal Arifin, menjelaskan menurut hukum, UGM tak bisa dipaksa menunjukkan dokumen akademik pribadi kepada publik tanpa permintaan resmi dari otoritas yang berwenang.
“Ijazah adalah data pribadi yang dilindungi undang-undang. Tidak ada aturan hukum yang mewajibkan kampus membuka akses dokumen tersebut kepada siapa saja,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Wening Udasmoro, memastikan bahwa universitas menyimpan secara lengkap seluruh dokumen perjalanan akademik Presiden Jokowi, mulai dari ijazah SMA hingga arsip ujian akhir.
“Kami memiliki arsip lengkap. Dari berkas pendaftaran hingga bukti ujian skripsi. Semua data akademik Jokowi tersimpan dengan baik di UGM,” ungkap Wening.
Mantan Menkopolhukam Mahfud MD juga angkat bicara.
Dalam sambutannya di seminar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia pada 24 April 2025, Mahfud menyatakan bahwa langkah UGM yang tidak membuka ijazah Jokowi ke publik adalah tindakan yang benar secara hukum dan etika.
Pernyataan dari kampus dan para akademisi ini juga diperkuat oleh kesaksian dari rekan-rekan seangkatan Jokowi.
Salah satunya adalah Frono Jiwo, teman satu fakultas saat kuliah di UGM.
“Saya dan Jokowi masuk tahun 1980 dan lulus bareng di 1985. Kami sama-sama mahasiswa Kehutanan. Tuduhan seperti ini sungguh menyedihkan,” kata Frono.
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
Mayjen (Purn) Syamsu Djalal: Jokowi dan Luhut Bagian Dari PKI!
Mengejutkan! Sosok Pengkhianat Yang Ingin Disingkirkan Presiden Prabowo Diungkap Politikus Gerindra
4 Jenderal Purnawirawan TNI Surati MPR-DPR Dorong Pemakzulan Gibran, Siapa Saja?
Gibran Tak Berkutik Lihat Prabowo-Mega Makin Lengket