GELORA.ME - KRMT Roy Suryo Notodiprojo yang akrab disapa Roy Suryo mengungkap sejumlah kejadian tak masuk akal yang menimpa dirinya dan anggota Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). Meski demikian, hal itu tak menciutkan nyalinya untuk mengungkap kebenaran karena percaya banyak orang baik.
Roy Suryo yang terkenal sebagai pakar Telematika mengakui bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan telah terjadi. Meski demikian dia menanggapinya dengan santai, di antaranya masih tetap beraktifitas termasuk menyopir mobil sendiri.
"Iya terjadi, karena orang juga tahu semua lah. Yang namanya Glembuk Solo itu terjadi. Tapi ya saya senyumin saja deh yang kayak-kayak gitu. Yang jahat yang bathil tetap bathil," kata Roy Suryo dalam wawancara eksklusif di Podcast SindoNews “To The Po!nt Aja” di Jakarta pada Kamis malam (29/5/2025).
"Berapa kali diglembuk santet itu," tanya host Lukman Hanafi.
"Saya nggak bilang santet lho ya, saya senyumin saja, saya biarin saja. Insya Allah balik ke orangnya dan orangnya sudah mulai kelihatan sekarang," jawab Roy Suryo yang merupakan mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) ini.
"Sudah mulai kelihatan? Siapa itu," tanya Lukman menimpali.
"Sudah mulai kelihatan yang ngirim. Ya sudahlah kelihatan lah. Kalau menurut orang-orang yang sudah makin kelihatan tremor, hahahaha," ungkap Roy Suryo.
"Jangan-jangan yang ada proyek orang itu," timpal Lukman.
"Sekali lagi kita makhluk beragama. Kita percaya penuh kepada Tuhan YME, Allah SWT," tegasnya.
Pria yang saat kecil hidup di lingkungan Keraton Yogyakarta ini mengungkap beberapa kejadian kekerasan yang terjadi.
"Pernah mobil doktor Rismon dipecah, bannya disilet sudah beberapa waktu lalu dan terkait hal ini. Ini jahat sekali dan bar-bar betul," ujarnya.
Oleh karena itu, peristiwa tersebut telah dilaporkan juga ke Komnas HAM.
Roy Suryo menegaskan, kalau pun sesuatu terjadi pada dirinya, pada dokter Tifa, doktor Rismon, bu Kurnia dan pak Rizal Fadhilah maka akan ada (muncul) Roy Suryo, Resmon dan Tifa yang lain.
Mobil Esemka dan ProyekBesar
Sebelumnya, Roy Suryo juga mengungkap soal mobil Esemka dari Solo yang pernah viral dan ternyata menyimpan kisah tersendiri. Dia mengungkapkan, kala itu pernah serius ingin membantu. Namun ternyata malah dikibulin.
Roy Suryo mengungkapkan hal tersebut di sela-sela berdiskusi soal ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Podcast SindoNews “To The Po!nt Aja" yang ditayangkan pada Kamis (29/5/2025) malam.
Cerita itu muncul saat host Lukman Hanafi yang berduet dengan host Andry Susanto mengulik keterlibatan Roy Suryo dalam mobil Esemka yang kala itu digadang-gadang merupakan karya siswa SMK di wilayah Solo Raya.
"Dia (Jokowi) nggak naik mobil Esemka itu. Dia naik pesawat. Tapi pencitraanya kan waktu itu seolah-olah dia (Jokowi) naik Esemka dari Solo sampai Jakarta. Enggak, yang naik mobil Esemka itu saya sama pak Rudi (FX Hadi Rudyatmo yang saat itu menjabat Wakil Wali Kota Solo). Itulah saksi sejarahnya," ujar Roy Suryo.
Dia menandaskan bahwa kala itu, dirinya serius ingin membantu.
"Kami nungguin itu di Balai Uji Emisi Serpong, dari mulai tidak lulus sampai dengan lulus. Jadi kami waktu itu serius ingin membantu supaya Esemka ini bener-bener jadi. Eh ternyata dikibulin!" ungkap Roy Suryo.
Roy Suryo juga membantah isu yang menyebut pihaknya mendapat dukungan duit gede (proyek besar) dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.
"Wah, itu namanya bohong," tegas Roy Suryo.
Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) tersebut menegaskan bahwa isu proyek besar itu hoaks.
Isu tersebut awalnya disampaikan oleh politikus sekaligus mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin saat diwawancara eksklusif dalam Podcast SindoNews “To The Po!nt Aja” pada Jumat (23/5/2025) lalu.
"Lillahi Ta'ala, apa yang kami lakukan itu karena kami cinta kampus. Kami tidak rela Universitas Gadjah Mada (UGM) almamater kami melakukan hal hal yang tidak proper," tegas Roy Suryo.
Karena cinta kampus tersebut maka Roy Suryo dan kawan-kawan (dkk) mendatangi UGM untuk meminta penjelasan soal ijazah Jokowi. Saat itu rombongan diterima langsung Wakil Rektor I UGM Prof Wening da.
Hingga akhirnya ditunjukkan skripsi Jokowi oleh Wakil Rektor secara langsung.
"Saya tanya, ini skripsi aslinya (Jokowi). Dijawab iya," ujar Roy Suryo.
Selanjutnya Roy Suryo kemudian melihat skripsi itu hingga kemudian muncul dugaan kejanggalan-kejanggalan. Di antaranya tanda tangan dosen penguji skrispi, Profesor Dr Ir Ahmad Sumitro itu diragukan.
"Bahkan yang meragukan itu putrinya (Profesor Ahmad Sumitro) sendiri, Aida Greenberry yang dia bilang itu bukan tanda tangan ayahnya dan namanya juga salah. Bahkan lembar pengujian juga tidak ada, tidak ada nama pak Kasmudjo di situ," ungkap Roy Suryo.
Padahal, kata Roy Suryo, 8 tahun lalu disebutkan bahwa pak Kasmudjo merupakan dosen pembimbing Jokowi.
Namun perkembangan terakhir, lanjut Roy Suryo, pak Kasmudjo menyatakan saat itu masih Asisten Dosen (Asdos) dan bukan pembimbing skripsi Jokowi.
"Alhamdulilah, saya benar-benar hormat ke pak Kasmudjo," ujar Roy Suryo.
Sumber: sindonews
Artikel Terkait
Ngabalin Sebut Jokowi Hamba yang Dicintai Allah, Orang-orang yang Menyakiti Bakal Hancur Lebur
Menpora Dito dan Nistra Yohan Lolos dari Korupsi BTS Kominfo?
Yakin Jokowi Hamba Yang Dicintai Allah, Ngabalin: Kalian Yang Menyakiti Beliau Segeralah Bertaubat!
Publik Ragu Terhadap Polri, Cyber Security Forum: Pihak Independen Perlu Dilibatkan Dalam Kasus Ijazah Jokowi!