GELORA.ME - Lebih dari 60 teman kuliah Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo (Jokowi) siap bersaksi di persidangan soal tuduhan ijazah palsu.
Hal tersebut disampaikan oleh Mustoha Iskandar, teman Jokowi semasa kuliah di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM).
Menurut dia, pihak yang menuding ijazah palsu Jokowi hanya mengarang.
Pasalnya, dia menyakini ijazah Jokowi asli karena pernah sama-sama kuliah sejak 1980.
"Itu (yang bilang ijazah Jokowi palsu) ngarang aja itu. Saya nih saksi fakta, artinya yang menyaksikan bukan sekadar 'katanya', saya melihat, mendengar, berinteraksi langsung dengan mas Joko Widodo sejak sama-sama masuk 1980, beliau lulus 1985," ungkap Mustoha Iskandar.
Tak hanya bercerita, Mustoha bahkan memperlihatkan bukti valid kelulusan Jokowi di tahun 1985.
Kala itu diungkap Mustoha, mahasiswa Fakultas Kehutanan yang dinyatakan lulus pasti akan dirayakan oleh teman-teman satu angkatan.
Dan di momen kelulusannya, Jokowi pun ikut dirayakan oleh teman-temannya.
"Biasanya kalau di Kehutanan kalau ada yang lulus kita ramai-ramai kumpul, ditraktir lah, sehingga saya menyaksikan beliau (Jokowi) lulus tahun 1985 karena saya lulus 1986," imbuh Mustoha.
Sembari memperlihatkan foto, Mustoha menunjukkan sosok Jokowi saat dulu dinyatakan lulus.
Terlihat Jokowi mirip dengan foto yang tertera dalam ijazahnya yang tersebar di media sosial.
"Bisa dilihat nih saya ada foto dulu pak Jokowi pakai kacamata, orang meragukan kok pakai kacamata, ya memang dulu pakai kacamata," ujar Mustoha.
Kata Mustoha juga, Jokowi salah satu mahasiwa berpretasi karena bisa lulus cepat dari teman-teman angkatannya yang lain, termasuk Mustoha.
"Pak Jokowi orangnya sederhana, humble, enggak banyak bicara tapi banyak kawan, aktivitasnya tidak banyak, paling naik gunung, rajin, belajar sehingga lulus lebih cepat. Jadi dari generasi 80 itu pak Joko Widodo termasuk generasi pertama yang lulus," kata Mustoha.
"Kalau ukuran kelulusan itu, waktu kelulusan itu jadi ukuran mahasiswa berprestasi ya Pak Joko Widodo termasuk berprestasi karena lebih cepat dari teman yang lain lulusnya," sambungnya.
Bertahun-tahun Jokowi dituduh soal ijazah palsu, Mustoha pun gerah.
Namun diungkap Mustoha, Jokowi sempat melarang teman-teman angkatannya untuk buka suara ke publik soal polemik ijazah palsu.
Kata Jokowi, ia tidak mau menggubris tuduhan tersebut.
Tapi karena sekarang Jokowi sendiri sudah melaporkan tudingan soal ijazah palsu tersebut ke polisi, teman-teman kuliahnya pun ikut bersuara.
"Pak Jokowi sendiri sebenarnya melarang (teman-teman kuliah untuk speak up) anggap ngapain sih kurang kerjaan ngurus yang gitu-gitu. Kita sebagai temannya kan ikut jengkel, kok teman digitukan masa diam aja. Kalau Pak Jokowi santai aja. Tapi kita enggak terima teman kita digitukan," ungkap Mustoha.
Dengan nada bicara tegas, Mustoha memastikan dan menjamin keaslian ijazah Jokowi.
Bahkan kata Mustoha, lebih dari 60 teman kuliah siap bersaksi di persidangan soal tuduhan ijazah palsu Jokowi tersebut.
"Pak Joko Widodo adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan dan lulus 1985, saya hakul yakin dan bisa memastikan bahwa teman saya pak Joko Widodo adalah sarjana lulusan fakultas kehutanan," tegas Mustoha.
"Sama persis, sama persis itu (ijazah saya dengan Jokowi), jadi enggak ada yang berbeda penomoran. Kalau berbeda, di dunia maya itu seringkali diedit enggak jelas," sambungnya.
Sementara itu seperti diketahui, tudingan ijazah palsu Jokowi secara berulang digaungkan oleh Roy Suryo dan dua tokoh lainnya yakni Dokter Tifa dan Rismon Sianpiar.
Kendati demikian, Roy Suryo mengaku belum memegang bukti fisik ijazah Jokowi.
Namun Roy Suryo menyebut dirinya berhak mengecek keaslian ijazah Jokowi.
"Kalau ijazah (Jokowi) kami memang belum memegang ijazah yang benar, fisiknya belum pegang, kecuali yang sudah diposting oleh kader PSI.
Kalau ternyata asli, nanti kita lihat, aslinya seperti apa, baru kita cek juga. Saya tetap punya hak untuk mengecek karena pak Jokowi tetap pejabat publik, dia adalah dewan pengarah Danantara bukan rakyat biasa," kata Roy Suryo.
"Kalau nanti benar, saya akan bilang benar, kalau nanti tidak, saya akan bilang tidak, kalau itu memang asli, ya kita tes lagi sampelnya. Kalau dari dulu ditunjukkan, sudah selesai dari dulu lah enggak usah merepotkan banyak orang," sambungnya.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
VIRAL Petugas Bea Cukai Dapat Premi dari Denda? Publik Geram!
Said Didu Menerka Budi Arie sedang Dicarikan Jalan Lolos dari Kasus Judol
Jokowi Sedih Kalau Proses Hukum Dugaan Ijazah Palsu Diteruskan
KPK Geledah Kantor Kemnaker Terkait Suap TKA