GELORA.ME - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo dan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri dinilai tidak menunjukkan kedewasaan saat memilih absen pada halal bihalal Idulfitri 1446 Hijriah Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara.
Apalagi, banyak yang menduga ketidakhadiran keduanya dilatarbelakangi konflik internal pasca pemecatan Jokowi sebagai kader PDIP.
"Saya kira baik Jokowi maupun Mega sebelas dua belas, sama-sama kekanak-kanakan dengan tidak menghadiri silaturahmi dan halal bihalal yang digelar oleh Prabowo," kata Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat, 4 April 2025.
Mega dan Jokowi tidak ubahnya anak-anak yang ngambek, sama-sama tidak hadir dalam budaya halal bihalal yang merupakan ciri khas ke-Indonesiaan," sambung Saiful Anam.
Saiful mencermati, Mega dan Jokowi masih memendam ego pribadinya dengan tidak memanfaatkan momentum untuk saling bermaaf-maafan.
Sikap Jokowi dan Mega ini seakan kontras dengan putra Prabowo, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo alias Didit Prabowo yang mendatangi Jokowi dan Mega ke rumahnya masing-masing demi bersilaturahmi.
"Baik Mega maupun Jokowi, jauh lebih dewasa Didit yang melihat politik bukanlah permusuhan selamanya, apalagi momentum Idulfitri yang semestinya saling bermaafan," tutur Saiful.
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, putra Prabowo lebih dewasa ketimbang Megawati dan Jokowi yang memandang permusuhan adalah abadi dan selamanya.
"Didit lebih dapat mencairkan suasana, meskipun dari segi umur lebih muda namun dapat dikatakan lebih dewasa daripada Jokowi dan Mega," pungkas Saiful.
Sumber: rmol
                             
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Bantah OTT Kejaksaan: Ini Faktanya
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Tetap Jadi Anggota Dewan
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ditangkap Kejari: Ini Fakta dan Kronologi Lengkapnya