GELORA.ME - Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa delapan orang yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan ke Jakarta pada Minggu (16/3) dini hari WIB.
Sebelumnya delapan orang yang ditangkap lewat operasi pada Sabtu (15/3) itu diperiksa sementara di Mapolres OKU. Pemeriksaan awal dilakukan hingga sekitar pukul 21.00 WIB, dan dilanjutkan perjalanan ke Palembang lalu terbang ke Jakarta.
Mereka yang di-OTT KPK itu merupakan salah satu pimpinan dinas di Pemkab OKU, pemborong, hingga anggota DPRD OKU.
Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni Mereka diminta membantu pengamanan dan menyediakan tempat saat pemeriksaan awal dari operasi KPK tersebut.
"Jadi kami diminta untuk dibantu tempat sarana untuk melaksanakan pemeriksaan kepada beberapa orang. Iya, Polres OKU minta dibantu tempatnya saja untuk pemeriksaan," katanya dikutip dari detikSumbagsel.
Dia mengatakan sekitar pukul 21.40 WIB, rombongan KPK dan orang-orang yang diamankan itu pergi ke Palembang untuk melanjutkan penerbangan ke Jakarta.
"Pukul 21.00 WIB tadi, KPK sudah melakukan pemeriksaan. Sekarang di kantor Polres Ogan Komering Ulu sudah tidak ada lagi rombongan KPK, semua orang yang diperiksa dan barang bukti sudah dibawa kemungkinan besok pagi [pagi ini] penerbangan pertama pesawat akan membawa beberapa orang tersebut," tutupnya.
Berdasarkan informasi yang didapat CNNIndonesia.com, tim KPK dan orang-orang yang ditangkap di OKU itu akan tiba di markas lembaga antirasuah, Jakarta Selatan, pada Minggu pagi ini.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengatakan mereka yang terjaring OTT di antaranya seorang kepala Dinas PUPR Kabupaten OKU, seorang kontraktor, dan tiga orang anggota DPRD Kabupaten OKU.
"Benar," kata Fitroh saat dikonfirmasi saat ditanya pejabat yang ikut ditangkap dalam OTT ini, Sabtu kemarin.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status para pihak yang ditangkap tersebut.
Sumber: cnn
                             
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Bantah OTT Kejaksaan: Ini Faktanya